Corona di Bali

Kematian Akibat Covid-19 di Bangli Tembus 100 Kasus

Kasus kematian dampak virus corona di Bangli hingga kini telah menembus angka 100 kasus. Angka kematian akibat covid-19 pun tercatat paling banyak te

Istimewa
Satgas Covid-19 Kabupaten Bangli saat melakukan pemakaman terhadap satu orang jenazah covid-19 di Desa Belantih, Kintamani, Minggu 16 Mei 2021 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Kasus kematian dampak virus corona di Bangli hingga kini telah menembus angka 100 kasus.

Angka kematian akibat covid-19 pun tercatat paling banyak terjadi di Kecamatan Kintamani.

Humas Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Bangli, I Wayan Dirgayusa mengungkapkan, berdasarkan data statistik, total angka kematian akibat kasus covid-19 di Bangli mencapai 104 kasus.

Di mana 36 kasus di antaranya atau sebanyak 35 persen berasal dari Kintamani.

Sementara Kecamatan Bangli tercatat sebanyak 29 kasus atau 28 persen, dan Kecamatan Susut tercatat 27 kasus atau 26 persen.

“Kalau Tembuku, total angka kematian akibat covid-19 sebanyak 12 kasus atau 11 persen. Dengan demikian total kematian akibat kasus covid-19 di Bangli mencapai 104 kasus,” ucap Dirgayusa Minggu 16 Mei 2021.

Baca juga: Pimpinan dan Anggota DPRD Bangli Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah

Diungkapkan pula, hingga tanggal 15 Mei total kasus positif covid-19 di Bangli tercatat sebanyak 2408 kasus.

Menurut Dirgayusa, secara grafik, penambahan kasus covid-19 di Bangli mengalami penurunan per bulannya, terhitung sejak bulan Februari.

“Pada bulan Februari lalu total kasus (corona) di Bangli mencapai 523 kasus. Pada bulan Maret menjadi 272 kasus, dan bulan April 203 kasus."

"Sementara bulan Mei hingga tanggal 15 kemarin tercatat sebanyak 111 kasus,” ujarnya.

Menurut Dirgayusa, penurunan kasus virus corona merupakan imbas dari peningkatan kesadaran masyarakat.

Di mana dalam kegiatan tracing konta erat, tim kesehatan hanya menemukan sedikit orang yang tertular.

Baca juga: Pemkab Bangli Dapat Alokasi 997 Formasi CPNS dan PPPK 2021

“Memang tidak ada pengujian secara khusus. Namun dari hasil tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa hasil tracing-nya, jumlah warga yang terpapar covid-19 lebih sedikit."

"Selain itu, penurunan kasus juga imbas dari sejumlah kegiatan pengetatan. Baik operasi yustisi prokes, hingga larangan mudik dalam rangka hari raya Idul Fitri,” jelasnya. 

Vaksin Covid di Nusa Penida

Nusa Penida sebagai daerah tujuan pariwisata favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, terus digenjot dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Hal ini guna mempercepat status Nusa Penida menjadi wilayah zona hijau. 

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, Minggu 16 Mei 2021 mengatakan, Nusa penida yang merupakan daerah pariwisata dan menjadi titik ungkit pembangunan di Kabupaten Klungkung diharapkan bisa segera menjadi zona hijau, di mana semua warga yang wajib vaksin bisa segera tuntas divaksin. 

"Jika kegiatan vaksinasi tahap ini bisa diselesaikan sesuai target maka pihaknya maka akan mengajukan lagi ke provinsi untuk mendapatkan vaksin, sehingga pada bulan Juni vaksinasi di Nusa Penida kepada wajib vaksin bisa dituntaskan," ujar Bupati Suwirta. 

Baca juga: Objek Wisata Tirta Empul Gianyar Dijaga Ketat Polisi, Suardini: Untuk Mencegah Penyebaran Covid-19

Kepada masyarakat baik yang sudah divaksin maupun belum, Bupati Suwirta juga meminta supaya jangan lengah.

Pihaknya meminta untuk selalu menggunakan masker apapun kegiatan yang dilakukan.

Karena menurutnya ketaatan masyarakat Nusa Penida tengah dipantau oleh orang luar dan wisatawan. 

"Saya minta dengan sangat hormat tetap jalankan protokol kesehatan gunakan masker apapun kegiatannya."

"Ada atau tidak wisatawan tetap gunakan masker, karena ketaatan kita dipantau oleh orang lain dan oleh wisatawan. Jangan hanya nuntut tamu supaya datang berkunjung, namun menggunakan masker saja kita susah."

"Sekali lagi saya peringatan, ketaatan kita manjadi kunci kepercayaan wisatawan untuk datang ke Nusa Penida, " pungkasnya saat meninjau vaksinasi di Nusa Penida

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung dr. Made Adi Swapadni menyampaikan untuk menjadikan Nusa Penida sebagai wilayah zona hijau, pihaknya telah mengoptimalkan pelaksanaan vaksinasi bagi warga dan pelaku pariwisata.

Berdasarkan data dari Dinas Catatan Sipil, sasaran vaksinasi untuk warga Nusa Penida berjumlah 46.941 orang. 

Baca juga: Edukasi Masyarakat, Mural tentang Pengelolaan Sampah Terlukis di Tembok TOSS Centre Klungkung

Untuk tahapan ini, Kabupaten Klungkung mendapatkan sebanyak 25.000 dosis vaksin astrasenica dari pusat. Sebanyak 15.000 dosis vaksin digunakan untuk wilayah Nusa Penida. 

Per tanggal 8 Mei, warga Nusa Penida yang telah selesai menjalani vaksinasi (telah disuntik dua kali dosis vaksin) berjumlah 3.618 orang.

Sedangkan warga yang baru menjalani dosis pertama vaksinasi berjumlah 9.648 yang terdiri dari 3.628 orang dengan vaksin astrazenica dan sebanyak 6.020 menggunakan sinovac. dr. Made Adi Swapadni berharap seluruh vaksin untuk Nusa Penida bisa selesai sesuai target jangka waktu yakni 19 hari. (*)

Berita lainnya di Corona di Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved