Berita Denpasar

Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar Gelar Pattidana Secara Online, Waisak Juga Akan Digelar Online

Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar Gelar Pattidana Secara Online, Waisak Juga Akan Digelar Online

Penulis: Putu Supartika | Editor: Widyartha Suryawan
tangkapan layar Youtube Vihara Buddha Sakyamuni
Pelaksanaan upacara Pattidana serangkaian hari raya Waisak di Vihara Buddha Sakyamuni Denpasar yang digelar secara online atau daring, Minggu 16 Mei 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Serangkaian Hari Raya Waisak yang akan digelar pada 26 Mei 2021 mendatang, Vihara Buddha Sakyamuni Jalan Gunung Agung, Denpasar menggelar upacara pattidana atau persembahan jasa kepada leluhur.

Upacara ini digelar pada Minggu, 16 Mei 2021 pagi.

Upacara yang dulu dilaksanakan secara offline, kini digelar secara online mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19.

Ketua Dayaka Sabha Vihara Buddha Sakyamuni, Oscar NWK yang dihubungi via telepon mengatakan pattidana merupakan sebuah upacara persembahan kebajikan kepada orang yang berjasa yakni leluhur.

Baca juga: Rayakan Waisak di Tengah Pandemi Covid-19, Umat Budha Beribadah di Rumah, Julio: Tak Kurangi Makna

Rangkaian upacara ini dimulai dengan prosesi sembahyang kepada para leluhur di rumah masing-masing.

Selanjutnya barulah digelar pattidana di Vihara yang disiarkan secara online via kanal youtube Vihara Buddha Sakyamuni.

Dalam pelaksanaannya digelar doa kepada leluhur yang dituntun oleh pemimpin puja, lalu dilanjutkan dengan Puja Bakti dan uraian Dahmma serta pelaksanaan yoga.

Oscar menyebut, yang hadir langsung ke Vihara untuk melakukan upacara ini hanya pengurus yang berjumlah 60 orang.

“Bisanya saat hari biasa yang hadir bisa 3.500 orang, tapi sekarang hanya libatkan 60 orang pengurus dan umat melakukan di rumah masing-masing,” katanya.

Ia mengatakan meskipun tak datang ke Vihara, namun maknanya tetap sama asalkan saat pelaksanaan upacara fokus kepada leluhur.

“Ada pertanyaan, apakah bisa diterima leluhur meskipun secara online? Leluhur yang sudah meninggal ibaratnya berada di ruangan ini (vihara) jadi kalau konsen atas nama leluhur pasti leluhur kontak. Karena kita tidak tahu leluhur kita ada di mana karena di Budha ada 31 alam,” katanya.

Sementara itu, rangkaian Waisak telah dimulai dengan mahajata atau ulang tahun Vihara secara online.

Juga digelar sebulan pendalaman damma (SPD) yang digelar dua kali dalam seminggu yakni Kamis dan Minggu dan disela-sela SPD ini digelar Pattidana.

“Nanti saat Waisak pada tanggal 26 Mei juga tetap digelar secara online dan hanya menghadirkan 60 pengurus dengan protokol kesehatan yang ketat. Kami mendukung program pemerintah untuk pencegahan penularan Covid-19,” katanya.

Baca juga: Sejarah Perayaan Waisak, Lahirnya Pangeran Siddharta Hingga Parinibbana

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved