Sejarah Perayaan Waisak, Lahirnya Pangeran Siddharta Hingga Parinibbana

Perayaan Waisak dilakukan pada purnama pertama bulan Mei, sehingga tanggal jatuhnya Hari Raya Waisak bisa berbeda setiap tahunnya

Editor: Irma Budiarti
Tribun Bali
Pelaksanaan persembahyangan perayaan Tri Suci Waisak 2015/2559 BE di Brahmavihara-Arama, Singaraja, Bali, Selasa (2/6/2015). 

TRIBUN-BALI.COM - Hari Raya Waisak jatuh pada tanggal 7 Mei 2020.

Waisak menjadi hari suci agama Buddha.

Di berbagai negara, Hari Waisak juga dirayakan.

Seperti Visakah Puja atau Buddha Purnima di India, Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia dan Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan Vesak di Sri Lanka.

Dalam buku Melacak Sejarah Kuno Indonesia Lewati Prasasti (2012) karya Boechari, di beberapa tempat perayaan tersebut juga dikenal sebagai "Hari Buddha".

Dalam perayaan Waisak, diperingati tiga peristiwa dengan nama Trisuci Waisak.

Di mana perayaan dilakukan pada purnama pertama bulan Mei, sehingga tanggal jatuhnya Hari Raya Waisak bisa berbeda setiap tahunnya.

Peristiwa Trisuci Waisak, yaitu sebagai berikut.

1. Lahirnya Pangeran Siddharta

Pangeran Siddharta merupakan anak seorang raja, yaitu Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya.

Siddharta lahir di Taman Lumbini pada 623 Sebelum Masehi.

Lahirnya Siddharta ke dunia sebagai calon Buddha yang akan mencapai kebahagiaan tertinggi.

2. Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung

Pada usianya ke-35 tahun, Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Sempurna dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada saat bulan Waisak.

3. Parinibbana

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved