Kerajaan Inggris

Pangeran Harry Sebut Pola Asuh Ayahnya Menyakitkan, Bersumpah Tak Akan Ikuti Jejaknya  

Bahkan diyakini bahwa Charles dan William tak akan lagi menyambut hangat Harry jika datang ke Inggris.

Editor: Sunarko
afp/valerie macon
Pangeran Harry saat memberikan sambutan dalam konser untuk penggalangan dana bagi penanggulangan Covid-19 secara global di Stadion SoFi, Inglewood, California, pada 2 Mei 2021. Dalam konser itu tampil juga Jennifer Lopez, Selena Gomez dan Ben Affleck. 

TRIBUN-BALI.COM, LONDON – Setelah sempat mencair, hubungan Pangeran Harry dengan ayahnya Pangeran Charles dan kakaknya Pangeran William diperkirakan bakal dingin kembali.

Bahkan diyakini bahwa Charles dan William tak akan lagi menyambut hangat Harry jika datang ke Inggris.

Salah-satu kemungkinan kedatangan Harry ke Inggris adalah pada saat peresmian patung peringatan mendiang Putri Diana, ibunda Harry dan William, yang diagendakan pada 1 Juli 2021 nanti.

Disebutkan oleh The Sun pada Senin 17 Mei 2021, kembali rusaknya hubungan keluarga pewaris Kerajaan Inggris itu adalah akibat pernyataan terakhir Harry dalam wawancaranya di podcast yang bertajuk Armchair Expert.

Dalam wawancara yang dipandu Dax Shepard itu, Harry menyentil ayahnya dengan mempertanyakan kemampuan Charles dalam mengasuh anak-anaknya (parenting skills) di masa lalu, termasuk dalam mengasuh dirinya.

Dalam wawancara itu, Harry mengatakan dirinya sangat ingin memutus siklus "rasa sakit dan penderitaan turunan" yang disebabkan oleh pola pengasuhan Pangeran Charles yang dianggapnya buruk.

Baca juga: Tanda Belum Akur, Harry dan William Ngotot Akan Beri Pidato Terpisah saat Peresmian Patung Diana

Baca juga: Saudara Tiri Terlupakan dari Pangeran Harry dan William Kini Mulai Eksis di Acara Besar Kerajaan

Duke of Sussex (gelar kebangsawanan Pangeran Harry) bahkan bersumpah untuk tidak meneruskan pola pengasuhan yang ia terima dari orang tuanya kepada anak-anaknya.

“Tidak ada yang salah. Saya pikir kita tidak harus menuding atau menyalahkan siapa pun,” kata Harry dalam wawancara itu.

"Namun demikian, dalam hal pola pengasuhan anak, jika saya pernah mengalami suatu bentuk rasa sakit atau penderitaan akibat rasa sakit atau penderitaan yang sebelumnya mungkin juga dialami oleh ayah atau orang tua saya, maka saya memastikan bahwa saya akan memutus siklus tersebut. Jadi, pada dasarnya saya tidak ingin meneruskan pola pengasuhan yang menimbulkan penderitaan itu kepada anak-anak saya,” lanjut Harry.

"Banyak rasa sakit dan penderitaan turunan yang diwariskan. Jadi, kita sebagai orang tua harus melakukan yang terbaik untuk mencoba dan mengatakan 'Anda tahu itu telah terjadi pada saya, maka saya akan pastikan itu tidak terjadi pada anak-anakku',” demikian Harry.

Baca juga: Foto Yang Menyentuh, Meghan Tunjukkan Perut Buncit Kehamilannya Yang Terbalut Gaun Indah

Baca juga: Demi Hemat Biaya, Pangeran Harry dan Meghan Akan Disingkirkan Penuh dari Kerajaan Inggris

Seperti Kebun Binatang

Untuk diketahui, relasi Harry dengan ayah dan kakaknya menjadi dingin sejak Harry dan istrinya Meghan Markle  memutuskan untuk menanggalkan peran dan tugas resmi kerajaan pada akhir 2019 lalu.

Harry dan Meghan kemudian meninggalkan kerajaan, bahkan memilih bermukim di luar Inggris, dan kini tinggal di pinggiran Los Angeles, negara bagian California, Amerika Serikat.

Sejak peristiwa Megxit (sebutan oleh media Inggris atas kepergian Harry – Meghan ke luar Inggris) itu, komunikasi Harry dengan ayah dan kakaknya disebut-sebut jadi renggang selama berbulan-bulan.

Memang sempat ada terjalin komunikasi, namun dianggap pembicaraan diantara mereka tidak produktif.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved