Indonesia Diminta Tak Tiru Perilaku Masyarakat Rusia Hadapi Pandemi Covid-19

Jose mengatakan, meski Rusia menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 banyak, masyarakatnya masih lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Editor: Kambali
AP PHOTO/ALEXANDER POLEGENKO
Seorang pekerja medis Rusia menyiapkan suntikan vaksin virus corona Sputnik V Rusia di pusat vaksinasi mobile di Simferopol, Krimea, Selasa (13/4/2021). 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Duta Besar Republik Indonesia untuk Rusia merangkap Belarus Jose Antonio Morato Tavares mengatakan, saat ini, kasus Covid-19 di Rusia jadi yang terbanyak ke-6 di dunia dengan total kasus Covid-19 4,9 juta.

"Dari jumlah tersebut, yang sembuh 4,5 juta jadi sekitar 92 persen yang sembuh, yang meninggal dunia 116.575 atau 2,35 persen dari yang terpapar, kemudian yang saat ini dirawat berjumlah 268.955 orang," kata Jose dalam diskusi secara virtual, Rabu, 19 Mei 2021.

Jose mengatakan, meski Rusia menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 banyak, masyarakatnya masih lengah dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Tak Kantongi Suket Covid-19, 26 Penumpang Bus di Terminal Mengwi Badung Diwajibkan Rapid Antigen

Baca juga: Persentase KIPI Vaksin Covid-19 di Bali Yang Datang Ke Faskes Masih Di Bawah 1 Persen

Ia mengatakan, banyak warga Rusia yang tidak menggunakan masker di tempat-tempat umum.

"Oleh karena itu, tentu saja ini bukan contoh yang baik, kami kira masyarakat Indonesia harus tetap taat prokes dan mengikuti program pemerintah untuk vaksinasi," ujar dia.

Jose juga mengatakan, sebagian masyarakat Rusia memiliki anggapan tidak mudah tertular virus Corona.

Bahkan, kata dia, progam vaksinasi massal yang digelar secara gratis oleh pemerintah di klinik resmi dan pusat perbelanjaan tampak sepi.

"Ada survei di Rusia dari lembaga yang independen menyebutkan 62 persen warga Rusia belum siap untuk divaksinasi, sementara 26 persen siap divaksinasi dan 56 persen malah tidak takut terinfeksi," ucap dia. 

Baca juga: dr Fajar Sebut Kegiatan Vaksinasi Covid-19 Harus Tetap Dilakukan Meski Ada Efek Samping

Baca juga: Update Covid-19 di Denpasar 19 Mei 2021, Satu Pasien Meninggal, 44 Orang Pasien Sembuh Covid-19

Berdasarkan hal tersebut, Jose mengatakan, Pemerintah Rusia sangat khawatir kasus covid-19 akan mengalami peningkatan, sehingga pengetatan protokol kesehatan kembali digalakkan.

"Pemerintah kembali jelaskan sanksi-sanksi pelanggaran prokes yang akan dikenakan secara ketat lagi," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul RI Diminta Tak Tiru Perilaku Masyarakat Rusia Hadapi Pandemi Covid-19.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved