Berita Denpasar
Lahan Pertanian di Denpasar Kembali Menyusut 212 Hektar dalam Setahun
Setiap tahun, alih fungsi lahan masih terus terjadi di Kota Denpasar, Bali.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Setiap tahun, alih fungsi lahan masih terus terjadi di Kota Denpasar, Bali.
Banyak lahan pertanian produktif dialihfungsikan menjadi perumahan.
Dan berdasarkan data terbaru, lahan pertanian di Kota Denpasar kini hanya tinggal 1.958 hektar.
Sementara setahun sebelumnya luas lahan di Denpasar yakni 2.170 hektar.
Baca juga: 100 Hektar Lahan Pertanian di Subak Balangan Mengwi Kering Tanpa Air Selama 21 Tahun
Sehingga dalam setahun terjadi penyusutan sebanyak 212 hektar.
“Berdasarkan data terbaru tahun 2020, luas lahan pertanian yang masih tersisa di Denpasar yakni 1.958 hektar,” kata Plt. Kadis Pertanian Kota Denpasar, AAG Bayu Brahmasta saat dihubungi, Kamis 20 Mei 2021 siang.
Namun penurunan ini lebih sedikit ketimbang dua tahun sebelumnya yang menyusut hingga 230 hektar, di mana tahun 2018 lalu, luasan lahan pertanian yakni 2.400 hektar.
Bayu mengatakan, untuk jumlah petani di Denpasar saat ini yakni 3.122 orang.
Di mana 1.177 orang merupakan pemilik dan 1.945 merupakan petani penggarap.
Pihaknya mengaku telah melakukan berbagai upaya untuk membendung terjadinya alih fungsi lahan ini.
Misalkan saja dengan memberikan sarana prasarana yang diperlukan petani, seperti bantuan traktor ataupun subsidi pupuk lewat Kartu Tani dan juga bantuan benih.
Untuk tahun 2021 ini, pihaknya memberikan bantuan benih padi sebanyak 17,1 ton.
Sedangkan untuk bantuan pupuk sebanyak 33.6 ton pupuk NPK.
“Terkait dengan komoditas padi di Denpasar, tahun ini membutuhkan 74,08 ton,” katanya.