CPNS 2021
Seleksi CPNS dan PPPK 2021 Segera Dibuka, Dewan Bali Minta Masyarakat Jangan Sampai Tertipu Calo
Ketua Komisi I DPRD Bali, Nyoman Adnyana meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan adanya calo atau joki yang menjanjikan lolos sebagai CPNS
Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dalam waktu dekat seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2021 akan dibuka.
Seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali, yang membuka formasi sebanyak 82 formasi CPNS dan 1.109 formasi PPPK yang akan ditempatkan di Provinsi Bali.
Mengenai hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Bali, Nyoman Adnyana meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan adanya calo atau joki yang menjanjikan lolos sebagai CPNS atau PPPK dengan mudah.
"Jangan mudah percaya lah sama yang begitu-begitu," kata dia saat dikonfirmasi, Kamis 20 Mei 2021.
Baca juga: BKD Provinsi Bali Bakal Tentukan Persyaratan IPK pada Penerimaan CPNS dan PPPK 2021 Minimal 3.00
Sebab dalam seleksi tersebut dilakukan secara transparan, bahkan nilai tes yang menggunakan komputer langsung dapat dilihat setelah keluar dari ruangan ujian.
"Gak ada lagi yang percaya dengan calo, kalau ada harus ditindak, harus ditangkap. Apalagi sampai menipu, gak ada gitu-gitu sekarang karena sudah terbuka semua.
Kuncinya pakai kemauan dan kemampuan sendiri, nilai langsung diumumkan hari itu. Gak perlu cari orang lain, yang perlu hanya kita saja dilatih belajar menyelesaikan soal-soal," tegasnya.
Ditambahkannya, masyarakat jangan percaya dengan calo, sebab sudah sering terjadi penipuan.
Terlebih ada kejadian lama, ada yang kena tipu hingga SK palsu.
"Kalau SK kan harus dicek semua, lembaga mana yang ngeluarin, tahun, tanggal, dan nomornya.
Percaya calo itu cara-cara kolot sebetulnya, kita harus cerdas sekarang apalagi zaman serba digital," imbuh Adnyana.
Khusus untuk penerimaan PPPK sendiri, ia juga mengatakan bahwa bahwa hal tersebut dibuka pemerintah sebagai wujud kepedulian kepada para tenaga kontrak maupun honorer yang telah bertahun-tahun mengabdikan dirinya kepada negara.
"Mereka kan dari dulu sudah diusulin, agar nasibnya yang tidak jelas ini diprioritaskan. Mereka kan kontrak atau honor kurang lebih dari 3 tahun, diprioritaskan yang harus diterima. Namun tetap dengan tes juga," paparnya.
Politikus PDIP ini berharap melalui seleksi PPPK ini para tenaga honorer K2 dapat memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk merubah nasibnya yang selama ini terkatung-katung.
Baca juga: Pemprov Bali Total Buka 1.191 Formasi CPNS dan PPPK Tahun 2021, Mayoritas Guru
"Jadi astungkara itu kita usulin dari dulu, kami ingin menyelesaikan persoalan itu. Kalau tidak jelas kan terkatung-katung nasib mereka.
Maka ini harus ada kejelasan, dikasi kesempatan supaya digunakan dan dipakai sebaik-baiknya," tegasnya. (*)
Artikel lainnya di CPNS 2021