Berita Bali

Tol Gilimanuk-Mengwi Dikebut, Pemprov Bali Rencanakan Bentuk Tim P2T

Pembangunan megaproyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tampaknya benar-benar dikebut oleh pemerintah

Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Tribun Bali
Peta rencana Tol Gilimanuk-Mengwi, yang di dalamnya melewati tiga kabupaten, yaitu Jembrana, Tabanan, dan Badung - Tol Gilimanuk-Mengwi Dikebut, Pemprov Bali Rencanakan Bentuk Tim P2T 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Pembangunan megaproyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi tampaknya benar-benar dikebut oleh pemerintah.

Setelah merampungkan studi kelayakan proyek atau feasibility study (FS), kini tahapan megaproyek tersebut telah memasuki tahap analisis dampak lingkungan atau Andal.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan Dan Kawasan Permukiman (PUPRKIM) Provinsi Bali, Nusakti Yasa Weda menyebutkan, pihaknya sedang melakukan pembuatan basic design jalan tol tersebut.

"Tahapan tol Gilimanuk-Mengwi saat ini adalah pada tahapan proses Basic Design," ujarnya, Rabu 19 Mei 2021.

Baca juga: Dukung Megaproyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Dikebut, Dewan Pastikan Jalan Tol Tak Bunuh UMKM

Ia menyebutkan, setelah basic design, pihaknya akan memastikan trase jalan tol tersebut.

Trase jalan adalah garis tengah sumbu jalan yang merupakan garis lurus saling terhubung dengan peta topografi serta merupakan acuan dalam menetapkan tinggi muka tanah dasar.

Jika trase tersebut disetujui, selanjutnya memasuki tahapan penetapan lokasi (Penlok).

Nusakti menyebutkan, jika penlok tersebut disetujui, selanjutnya berlangsung Detail Engineering Design (DED) yang merupakan produk perencanaan (detail gambar kerja) yang dibuat sebagai rencana gambar kerja dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan perawatan dan perbaikan sebuah gedung atau bangunan.

"Itu dipastikan dulu trasenya, kalau sudah disetujui Penlok baru bisa ditetapkan, lalu dibuat Detail Engineering Design-nya," jelasnya.

Tahapan selanjutnya, menurut Nusakti, adakah finalisasi Andal yang dilanjutkan dengan membentuk Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sebagai pengelola jalan tol nantinya.

Setelah itu rampung, barulah dimulai proses pembangunan jalan tol.

"Kalau memfinalkan andalnya, BUJT dibentuk, baru dilakukan proses pembangunan," katanya.

Saat disinggung kapan target groundbreaking atau pembangunan fisik jalan tol tersebut mulai dikerjakan, Nusakti menjawab secara diplomatis.

Dia mengaku pihaknya belum tahu secara persis mengenai hal tersebut.

“Kalau groundbreaking ya setelah penetapan lokasi. Kalau sudah ada keputusan siapa yang akan melaksanakan, baru bisa. Nah kalau itu saya belum tahu persis. Saya pelajari lagi nanti,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved