Berita Bali
20 Ribuan Orang Berebut Tempat, Pemprov Bali Buka 1.191 Formasi CPNS dan PPPK
Pemerintah Provinsi Bali akan membuka penerimaan CPNS dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) untuk alokasi penerimaan tahun 2021
Penulis: Ragil Armando | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Namun, ada kemungkinan pendaftaran akan dibuka secara online, pada 30 Mei 2021.
“Sekarang ini kita mulai persiapan kapan diumumkan untuk CPNS ini. Ini jadwal masih tentatif ya, karena kita menunggu secara resmi, secara nasional oleh Menpan,” paparnya.
Lihadnyana mengatakan, pola perekrutan CPNS dan PPPK untuk alokasi penerimaan tahun 2021 tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Hanya saja, ia mengaku pihaknya memberikan alokasi khusus sebanyak 2 persen dari formasi bagi penyandang disabilitas.
Kebijakan ini, menurutnya, merupakan arahan dari pemerintah pusat.
“Polanya adalah sama dengan yang lalu. Tidak ada perubahan. Cuma kita memberikan keleluasaan bagi disabilitas. Mereka dapat 2 persen dari formasi. Ini sesuai arahan pemerintah,” katanya.
Selain itu, ia menyebutkan, seleksi nanti akan digelar dengan penerapan protokol kesehatan (prokes) yang cukup ketat, mengingat masih dalam masa pandemi.
Lihadnyana menyebutkan, jika ada peserta yang terindikasi positif Covid-19, maka pihaknya akan menyediakan tempat khusus bagi peserta tersebut.
Hal ini dilakukannya sebagai bagian dari menjaga hak dan kesempatan warga negara mengikuti seleksi tersebut.
Baca juga: Seleksi CPNS dan PPPK 2021 Segera Dibuka, Dewan Bali Minta Masyarakat Jangan Sampai Tertipu Calo
“Pembedanya adalah ini kan masih suasana Covid. Makanya kita perhatikan protokol kesehatan secara ketat. Terus, kalau ada orang yang kena positif Covid dan lulus adminstrasi, boleh tetap ikut tes. Kita sudah siapkan tempat khusus, tapi agak jauh agar tidak menulari yang lain. Artinya peluang mereka tetap kita jaga,” paparnya.
Selain itu, dalam perekrutan CPNS, pihaknya menegaskan akan meninggikan syarat Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) di atas rata-rata nasional bagi para pelamar CPNS di Bali yakni 3.00.
Ini dilakukannya demi menciptakan hasil abdi negara yang memiliki kualitas dan kualifikasi yang mumpuni sesuai dengan pendidikan dan pekerjaannya nanti.
“Karena ini CPNS kita ingin mendapatkan dari aspek kualitas dan kualifikasi, dan spesifikasi. Misalnya, yang dibutuhkan analis pangan, kualifisikasi sarjana pertanian tahu. Makanya agak lebih spesifik lagi, seperti jurusan apa. Ini kita belajar dari pengalaman. Dulu, kita cari Pranata Komputer kita cari S1 informatika, tapi yang dibutuhkan oleh organisasi itu programmer, tapi kan S1 informatika kan ada multimedia. Ini yang menang, dan belum tentu bisa, makanya kita buatkan spesifikasi agar menjurus,” tegasnya.
“Karena ini mencari yang terbaik, maka kita sisir dari IP dulu. Kalau dulu Bali kita naikkan IP-nya menjadi 3.0, meskipun di Menpan 2.75, tapi kan CPNS mencari yang baik,” imbuhnya.
Bahkan, ia juga menegaskan dalam perekrutannya nanti, pihaknya memastikan berlangsung secara aman, kompetitif, adil, obyektif, transparan, bersih dari praktik KKN (korupsi, kolusi, nepotisme) dan tidak dipungut biaya.