Update Kebakaran Pasar Adat Lelateng, Kerugian Ditaksir Capai Hingga Rp 300 Juta

Satu Los yang terdiri dari sepuluh kios milik pedagang di Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dilalap si jago merah, Jumat

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: M. Firdian Sani
I Made Ardhiangga Ismayana/Tribun Bali
Kebakaran pasar adat Lelateng Jumat 21 Mei 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Satu Los yang terdiri dari sepuluh kios milik pedagang di Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, dilalap si jago merah, Jumat 21 Mei 2021.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 17.00 Wita itu dengan cepat membesar dan membuat barang dagangan serta bangunan ludes terbakar.

Dari taksiran kerugian pedagang dengan bangunan, bisa mencapai hingga Rp 300 juta.

Kepala Pasar Lelateng, I Ketut Suprapta, mengatakan, untuk dagangan hingga bangunan, bisa jadi mencapai Rp 300-an juta kerugiannya.

Baca juga: Warga Mendadak Geger, Pasar Adat Lelateng Kebakaran

Hingga saat ini pihaknya pun masih belum bisa menyimpulkan.

Karena memang harus berkoordinasi dengan pedagang dan pengelola pasar untuk rapat membahas kerugian.

“Ya ratusan juta. Bisa jadi 200 hingga 300 An juta,” ucapnya.

Pantauan Tribun Bali di lapangan, kejadian membuat satu los, yang terdiri dari sepuluh kios lapak pedagang ludes terbakar.

Atas kejadian ini, empat mobil PMK Jembrana berusaha memadamkan api.

Baca juga: Empat Rumah Semi Permanen Ludes Terbakar di Denpasar, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran

Ke empat mobil itu bolak balik mengambil air yang sudah habis disemprotkan ke tempat tersedianya air (sungai dsb).

Paling tidak untuk memadamkan kobaran api dan titik-titik api yang terus muncul, menghabiskan sekitar delapan hingga 12 tangki air.

Kebakaran mampu dipadamkan sekitar setengah jam dari kejadian. Namun, petugas masih harus berjibaku untuk memadamkan titik api.

Sekaligus melakukan pendinginan di sekitaran lokasi pasar adat Lelateng, supaya tidak ada api lagi yang muncul.

SPBU Tebongkang Gianyar Masih Ditutup Polisi, Kapolsek Ubud Sebut Masih Mencari Penyebab Kebakaran

Secara keseluruhan, paling tidak butuh waktu satu setengah hingga dua jam untuk menyelesaikan kobaran api.

Kapolsek Negara, AKP I Gusti Made Sudarma Putra menyatakan, saat mengetahui bahwa ada kebakaran.

Pihaknya, fokusnya ialah mengamankan situasi di lapangan supaya personel pemadam menjalankan tugas tidak terganggu.

Di samping itu, juga menghindari warga dari kerumunan.

Maka dari itu, warga yang berkerumun diimbau bubar menggunakan pengeras suara.

39 Kebakaran Terjadi di Denpasar Sejak Januari 2021, Ini Penyebab Utama Menurut Analisis BPBD

“Untuk penyebab masih dalam penyelidikan. Nanti kami informasikan lebih lanjut,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya, sepuluh kios di Pasar Adat Lelateng, Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, mengalami kebakaran.

Kebakaran terjadi sekurang lebih pukul 17.00 Wita.

Akibat kejadian sepuluh kios yang berderet itu ludes dilalap si jago merah.

Kejadian kebakaran membuat warga geger dan memadati pasar adat Lelateng, Jumat 21 Mei 2021.

Kebakaran di Sukawati Gianyar, Candra Terkejut Dengar Suara Letupan, Dua Lansia Nyaris Terpanggang

Kepala Pasar Lelateng, I Ketut Suprapta, mengatakan, untuk sepuluh kios dalam satu los mengalami kebakaran menjual baju, kue atau roti.

Rata-rata ialah merupakan kios sembako.

Untuk kejadian pasti sampai saat ini pihaknya belum mengetahui. 

“Kalau pasti penyebab belum diketahui,” ucapnya Jumat 21 Mei 2021.

Kebakaran di Sukawati Gianyar, Candra Terkejut Dengar Suara Letupan, Dua Lansia Nyaris Terpanggang

Informasi yang dihimpun, untuk kejadian terjadi sekitar pukul 17.00 Wita.

Si jago merah melalap habis 1 Los yang terdapat 10 kios tempat pedagang berjualan.

Selain ludes terbakar, untuk bahan bangunan berupa asbes dan genteng pun turut ambrol.

Sampai saat ini, warga dan pedang serta petugas Pemadam Kebakaran Jembrana berusaha memadamkan titik api yang masih menyala.

Baca juga: Empat Rumah Semi Permanen Ludes Terbakar di Denpasar, Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran

Dan hingga pukul 18.01 Wita masih melakukan pemadaman api.

Di sisi lain, petugas kepolisian TNI dan tugas terkait lainnya sedang melaksanakan penertiban supaya tidak terjadi klaster Covid-19.

Sayangnya dalam imbauan itu, masih belum diperhatikan oleh warga yang masih berkerumun di sekitaran pasar. (*)

Ikuti berita terkini Tribun Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved