Berita Denpasar
Masyarakat Denpasar Patut Waspada Peredaran Uang Palsu, Pedagang Bakso Sudah Jadi Korban
Warga Kota Denpasar, Bali wajib mewaspadai peredaran uang palsu yang di tengah-tengah masyarakat serta harus menjadi perhatian dari pihak berwenang.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: M. Firdian Sani
Laporan wartawan Tribun Bali, Adrian Amurwonegoro
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Warga Kota Denpasar, Bali wajib mewaspadai peredaran uang palsu yang di tengah-tengah masyarakat serta harus menjadi perhatian dari pihak berwenang.
Pasalnya, baru saja seorang pedagang bakso di Kawasan Jalan Raya Pemogan, Kepaon, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali menjadi korban pembeli yang melakukan transaksi pembayaran dengan uang palsu nominal Rp20.000,-.
Sang penjual Bakso Ragil, Sigit (28) kini lebih waspada dalam menerima pembayaran dari pembeli di warung baksonya.
Tak hanya nominal Rp 50.000,- dan Rp100.000,- saja yang dicek keaslianya, pembayaran dengan nominal uang Rp20.000,- pun kini diwaspadai dengan dicek, dilihat, diraba dan diterawang oleh penjaga penerima uang.
• Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi, Gafur Edarkan dan Jual Uang Palsu Hingga 14 Juta
"Kemarin kami habis terima pembayaran dari pelanggan dan diketahui ada uang palsu setelah uang itu kami pakai kembalian ke pelanggan lain, lalu dipakai beli bensin, dari penjual bensin mengatakan bahwa uang itu palsu lalu pelanggan yang sebelumnya membeli bakso ke kami mengembalikan dan menginformasikan uang palsu itu, dan saya ingat memang dia sempat beli bakso di sini" kata Sigit kepada Tribun Bali.

"Ternyata setelah dicek benar itu uang palsu makanya sekarang kami lebih waspada, tidak tahu siapa pelakunya, sebab saat itu pas ramai pelanggan dan uang pembayaran langsung ditumpuk saja, kejadian Jumat 21 Mei 2021 kemarin," imbuhnya.
Sigit pun kini lebih waspada dan tidak ingin kejadian ini terulang maupun menimpa pelaku usaha atau warga lainnya.
• Kehilangan Pekerjaan Akibat Pandemi, Gafur Edarkan dan Jual Uang Palsu Hingga 14 Juta
"Semoga tidak ada korban lain dan menjadi perhatian pihak berwajib," ucapnya.
Tribun Bali pun sempat mengecek langsung keaslian rupiah nominal Rp20.000,- itu setelah dilihat, diraba dan diterawang serta dibandingkan dengan uang rupiah asli terlihat perbedaan, meski tidak begitu terlihat secara kasat mata.
Seperti dari segi tekstur yang lebih mudah sobek, dari bentuk (besar kecil potongan uang) cenderung lebih kecil dari rupiah asli, maupun hasil cetakan tidak terlihat jelas tulisan Peruri (Percetakan Uang Republik Indonesia) di bawah tulisan Dua Puluh Ribu Rupiah kiri, pada bagian kiri bawah. (*)
Ikuti berita terkini Tribun Bali