Berita Jembrana

UPDATE: Kebakaran di Pasar Adat Lelateng Jembrana, Polisi Gelar Olah TKP

Gelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan oleh pihak kepolisian di Pasar Adat Lelateng

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
Olah TKP pihak Kepolisian oleh tim inafis Polres Jembrana di Pasar Adat Lelateng - UPDATE: Kebakaran di Pasar Adat Lelateng Jembrana, Polisi Gelar Olah TKP 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Gelar olah tempat kejadian perkara (TKP) dilakukan oleh pihak kepolisian di Pasar Adat Lelateng, Jembrana, Bali.

Olah TKP dilakukan menyusul insiden kebakaran yang membuat satu los, terdiri dari 10 kios lapak pedagang terbakar.

Dugaan akibat kebakaran ini, sekitar Rp 500 juta-an lebih.

Bahkan bisa menembus angka miliaran.

Baca juga: Update Kebakaran Pasar Adat Lelateng, Kerugian Ditaksir Capai Hingga Rp 300 Juta

Kapolsek Kota Negara, AKP I Gusti Made Sudarma Putra mengatakan, untuk olah TKP sendiri dilakukan Sabtu 22 Mei 2021 kemarin.

Pihaknya menerjunkan tim Inafis Polres Jembrana untuk mengetahui ihwal terjadinya kebakaran.

Kemudian, juga kepastian kerugian yang dialami oleh pedagang dan juga bangunan.

Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi.

Dan juga memasang police line di lokasi kebakaran.

“Ya masih kami lakukan olah TKP, untuk tim Inafis sudah terjun. Sedangkan untuk hasil masih dalam penyelidikan tim Inafis,” ucapnya, Minggu 23 Mei 2021.

Informasi yang dihimpun, akibat kebakaran itu ada delapan korban diantaranya Ni Komang Suleni yang menempati dua kios.

Baca juga: Warga Mendadak Geger, Pasar Adat Lelateng Kebakaran

Anak Agung Sudiarta, Ni Ketut Sri Sulastri dua kios, I Wayan Widarta, Ni Wayan Aryani, Ni Made Artini/Deker, Ni Komang Suwarti dan Desak Sukarini.

Para korban ini berjualan diantaranya pakaian, sembako, palen-palen, perlengkapan upacara dan makanan.

Salah seorang pedagang, Made Artini yang kiosnya terbakar mengaku merugi hingga Rp 150 juta.

Seluruh dagangannya ludes terbakar si jago merah.

Tak ayal, ia pun sempat pingsan ketika melihat api membesar di kiosnya dan teman pedagang lainnya.

Kini, ia berharap supaya kios bisa segera diperbaiki.

“Semoga saja ada barang yang tersisa sehingga bisa buat hidup sehari-hari,” ungkapnya. (*).

Kumpulan Artikel Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved