Serba Serbi
Sejarah Keturunan Ida Bhatara Pasupati Saat Masuk Bali Dalam Cakepan Bebancahan Babad Dalem
Dahulu Ida Sang Hyang Pasupati, mengutus putra-putranya untuk menetap di Bali.
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Noviana Windri
Kedua, Sri Mahadewa atau Mpu Witadharma.
Ketiga, Danghyang Kul Putih.
Keempat, Sri Maharaja Madura.
Lalu Danghyang Sidimantra Sakti menurunkan, Sri Pasung Grigis memiliki putra Ki Pasung Grigis yang menurunkan trah Karang Buncing.
Lalu kedua menurunkan Sri Jaya Katong dengan putranya, pertama adalah Arya Narottama di Jawa.
Yang dimungkinkan beliau menurunkan Gajah Mada.
Lalu kedua adalah Arya Rigis yang menurunkan Kebo Iwa.
• Sumber Daya Manuskrip Kuno Melimpah di Indonesia, Puri Kauhan Ubud Konservasi & Digitalisasi Lontar
• Roh Leluhur dan Para Dewa Turun ke Bumi, Ini Makna Purnama dalam Lontar Sundarigama
Sri Mahadewa atau Mpu Witadharma, menjadi raja di Bali.
Beliau menurunkan pertama Mpu Dwijendra atau Raja Kertha yang menjadi leluhur trah warga Pande.
Kedua adalah Mpu Wiradharma atau Bajasatwa, yang menurunkan Mpu Lampita atau Tanuhun lalu memiliki lima keturunan.
Pertama Ida Mpu Gnijaya di Lempuyang Madya, yang bergelar Brahmana Pandita.
Kedua, Ida Mpu Semeru di Besakih.
Ketiga, Ida Mpu Ghana di Dasar Gelgel.
Keempat, Ida Mpu Kuturan di Silayukti, dan kelima Ida Mpu Beradah di Kediri (Jawi Wetan).
Kemudian Ida Mpu Gnijaya, memiliki istri Ida Mpu Ayu Manik Mas dan mempunyai 7 putera.
Pertama, Mpu Ketek.
Kedua, Mpu Kananda.
Ketiga Mpu Wradnyana.
Keempat, Mpu Witadharma.
Kelima, Mpu Ragarunting.
Keenam, Mpu Preteka.
Ketujuh, Mpu Dangka. (ask)