Serba Serbi

Sejarah Keturunan Ida Bhatara Pasupati Saat Masuk Bali Dalam Cakepan Bebancahan Babad Dalem

Dahulu Ida Sang Hyang Pasupati, mengutus putra-putranya untuk menetap di Bali.

Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Noviana Windri
Tribun Bali/Saiful Rohim
Ribuan umat Hindu sembahyang pada Puncak Karya Ida Bhatara Turun Kabeh, di Pura Agung Besakih, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Rabu (23/3/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dahulu Ida Sang Hyang Pasupati, mengutus putra-putranya untuk menetap di Bali.

Agar Bali bisa tetap stabil dan tidak terpengaruh guncangan-guncangan.

Hal ini dijelaskan dalam cakepan bebancahan Babad Dalem. 

Berawal dari yoga Ida Bhatara Hyang Pasupati yang berstana di Semeru.

Menitahkan para putranya untuk ke Bali.

Lontar Tata Kramaning Wong Berusia 93 Tahun di Bali, Ini Isinya

Jadi Saksi Sejarah, Penyuluh Bahasa Bali Harapkan Lontar Dirawat 

Ada 7 yang dititahkan ke Bali.

Yang pertama adalah Ida Bhatara Putra Jaya di Besakih. 

Kedua Ida Bhatara Gnijaya di Lempuyang Luhur.

Ketiga, Ida Bhatari Danu di Ulun Danu Batur.

Keempat, Hyang Tugu di Gunung Andakasa.

Kelima Hyang Manik Gumawang di Gunung Beratan.

Keenam, Hyang Manik Gelang di Pejeng. Dan ketujuh, Hyang Tumuwuh di Gunung Batukaru. 

Kemudian Ida Bhatara Gnijaya beryoga dan menurunkan 4 putra-putri.

Diantaranya, Danghyang Sidimantra Sakti.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved