Berita Jembrana
Desa Candikusuma Jembrana Jadi Kampung Kerapu, Ekspor Hingga China dan Amerika
Terlebih dengan ditetapkannya Desa Candikusuma, salah satu dari sembilan kampung kerapu di Indonesia.
Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Noviana Windri
Belum lagi, harga ikan kerapu yang saat ini cukup rendah.
• Gebyar Vaksin Tahap II, Bupati Tamba Fokus Pemulihan Ekonomi
• Pihak Ditlantas Polda Bali Temui Bupati Tamba, Kabupaten Jembrana Bersiap Dipasangi ETLE
Biasanya, sebelum permintaan rendah, harga ikan kerapu bisa mencapai hingga Rp 95 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram.
Namun saat ini hanya Rp 65 ribu.
“Saat ini harga ikan turun 30 persen lebih. Permintaan untuk ekspor pun tidak ada,” jelasnya
Sementara itu, Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, salah bentuk berkomitmen mendukung kampung kerapu itu dengan membuat restoran kerapu terbesar.
Sehingga bisa membangkitkan perekonomian di sektor perikanan di Jembrana.
Pihaknya berharap, kedepan kampung kerapu mampu menjadi pemasok permintaan pasar kerapu nasional dan internasional.
"Kita akan menjadi satu satunya kampung kerapu di Indonesia, manakala pariwisata dan ekonomi kita sudah pulih, kita sudah siap menjadi pemasok ikan kerapu yang tentunya kualitasnya juga harus dijaga," ujarnya.
Tidak hanya kerapu, akan dibudidaya kerang dan lobster.
Tidak hanya di Candikusuma, daerah-daerah di Kabupaten Jembrana sebagai pusat budidaya kerang dan lobster.
"Tidak hanya kerapu, nanti kita kembangkan lagi menjadi budidaya kerang dan lobster, tujuannya tentu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di samping menggenjot PAD kita," ungkapnya.
Ditambahkan Bupati asal Desa Kaliakah ini , kampung kerapu salah satu pemecah persoalan pengangguran di tengah situasi pandemi.
Jadi, dengan adanya kampung kerapu maka sektor perikanan akan ikut menggeliat .
Keberadaan Kampung kerapu tersebut salah satu upaya yang diperjuangkan pemerintah kabupaten Jembrana kepada kementerian kelautan dan perikanan dan akhirnya disetujui.
Karena itu, kedepan akan di dibuat restoran kerapu, restoran kerang dan restoran lobster terbesar sehingga saat pariwisata Bali kembali bangkit, akan menjadi destinasi wisata kuliner.
Tentunya, harus didukung dengan infrastruktur jalan yang memadai untuk aksesibilitas wisatawan, sehingga memudahkan wisatawan datang ke Jembrana.