Berita Gianyar
Ombak Ganas di Pantai Lebih Gianyar, BPBD Gianyar Sebut Tidak Ada Kerusakan
OMBAK di Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali juga relatif ganas, Rabu 26 Mei 2021
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - OMBAK di Pantai Lebih, Desa Lebih, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali juga relatif ganas, Rabu 26 Mei 2021.
Nelayan setempat mengatakan, hal ini terjadi karena musim Purnamaning Desta Sada, yang terjadi setahun sekali.
Beruntung, meskipun ombak menerjang kawasan pesisir, tidak ada kerusakan yang dialami.
Hanya saja, air laut menggenangi areal parkiran.
Baca juga: 6 Orang Terseret Ombak di Pantai Batu Bengkung, Linda Sempat Berfoto Ceria di Status WhatsApp
Pantauan Tribun Bali di lapangan, para pelancong yang hendak memasuki Pantai Lebih, memilih putar balik.
Hal itu karena air yang menggenangi areal parkiran relatif tinggi, yang dapat merusak bodi kendaraan.
Menurut para nelayan setempat, ombak tinggi ini biasa terjadi setahun sekali, tepatnya saat Purnamaning Desta Sada.
Ketika musim tersebut, angin berembus sangat kencang, sehingga ombak menjadi ganas.
Namun ombak ganas ini hanya terjadi di wilayah pesisir, sementara kondisi air di tengah laut relatif tenang.
Meskipun kondisi ombak tidak bersahabat.
Namun sejumlah nelayan masih tetap melaut.
Hal itu karena piranti melaut mereka sudah modern, yakni menggunakan perahu mesin.
Saat masih manual atau menggunakan gayung, biasanya di musim seperti ini, para nelayan urung melaut sampai situasi normal, atau sekitar satu bulan ke depan.
"Sekarang kami biasa melaut, karena sudah pakai mesin. Kalau dulu pakai gayung, tidak ada yang berani," ujar seorang warga nelayan.
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas Terseret Arus, Malukat di Muara Segara Pantai Biaung Denpasar, Gelombang 3 Meter
Terkait sampai berapa lama biasanya ombak akan kembali normal, para nelayan tidak mengetahui.
Sebab kondisi ini tidak terjadi secara menentu.
Namun ombak besar yang sampai naik ke areal parkiran, hanya terjadi dua jam.
Seperti pada Rabu, ombak tinggi terjadi pukul 09.00 Wita sampai 11.00 Wita.
"Tidak bisa dipastikan, kadang hari ini ombak ganas, besok sampai lusa tidak. Dan beberapa hari setelahnya ganas lagi, tidak menentu," ujar nelayan yang enggan disebutkan namanya.
Terkait nelayan yang masih nekat melaut dalam situasi seperti ini, mereka menyebutkan bukan karena banyak ikan.
Namun karena mereka hanya mengadu nasib.
"Kalau ikan, sudah setahun lalu sepi tangkapan. Cuma karena tidak ada kegiatan, sehingga tetap melaut," ujarnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar, Ida Bagus Suamba mengatakan, tidak ada kerusakan akibat gelombang tinggi tersebut.
Selain itu, aktivitas pelaut masih normal.
Namun ia mengimbau para nelayan tetap berhati-hati atas cuaca ekstrem ini.
"Kami imbau semua pihak agar berhati-hati saat beraktivitas di pantai," ujarnya. (*)
Kumpulan Artikel Gianyar