Puan Maharani Tak Mau Bahas Terkait Ganjar Pranowo dan Pilpres 2024 Saat Kunjungan Kerja di Bali

menghindari pertanyaan wartawan terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dan persaingannya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

Penulis: Ragil Armando | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/Ragil Armando
Ketua DPR RI, Puan Maharani saat melakukan kunjungan kerjanya di Bali, Kamis 27 Mei 2021. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ketua DPR RI, Puan Maharani melakukan berbagai kunjungan kerjanya (Kunker) di Bali, Kamis 27 Mei 2021.

Putri Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri ini mengawali kunkernya dengan mengunjungi proses vaksinasi berbasis komunitas di Hongkong Garden, Denpasar, Bali.

Menariknya, dalam kunjungannya tersebut ia sama sekali menghindari pertanyaan wartawan terkait dengan Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 dan persaingannya dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam perebutan tiket Capres PDIP.

Dalam sambutannya saat mengunjungi proses vaksinasi tersebut, Puan mengatakan bahwa kunjungannya tersebut sebagai bagian dari melakukan fungsi pengawasan sebagai legislatif.

Baca juga: Hubungan Puan dan Ganjar Memanas, Hasto Kristiyanto: Ada Pihak yang Berdansa Politik Jelang 2024

Sebab menurut dia, sampai saat ini belum ada pemimpin daerah yang mampu mengatasi pandemi Covid-19 saat ini.

Sehingga ia mewanti-wanti kepada pimpinan daerah untuk berhati-hati dalam membuka jendela pariwisata.

“Saya selalu mewanti-wanti ke gubernur setiap daerah, membuka pariwisata jangan pakai emosional. Perekonomian penting, tetapi kesehatan masyarakat yang utama,” paparnya.

Oleh sebab itu, dirinya mendorong agar 70 persen masyarakat Bali dapat dilakukan vaksinasi.

Untuk itu, pendistribusian vaksin yang masih diperlukan mencapai 3 juta vaksin.

Mengingat vaksin menjadi rebutan dari setiap provinsi, namun ia menegaskan terdapat beberapa daerah yang menjadi prioritas dalam pemulihan perekonomian.

“Ini masalah waktu saja, tetap kita berikan vaksin seperti kebutuhannya. Seperti dibantu oleh komunitas dan berbasis banjar. Tadi saya sempat tanya petugasnya, ada yang belum divaksin karena umurnya baru 16 tahun. Hati-hati ini, niat bantu orang justru bahayakan diri sendiri,” tegasnya.

Di sisi lain, Gubernur Bali, Wayan Koster menjelaskan jumlah penduduk Bali berdasarkan data sensus terkahir mencapai 4,3 juta orang.

Dari jumlah tersebut, ia memiliki target sebesar 70 persen agar rampung divaksin bulan Juni ini.

“Target orang yang divaksin 70 persen, sekitar 3 juta orang. Vaksin dua kali suntik, jadi diperlukan 6 juta dosis,” paparnya.

Baca juga: Jelang Pilpres 2024 Hubungan Ganjar Pranowo dan Puan Maharani Memanas, DPP PDIP Buka Suara

Guna mempercepat vaksinasi di Bali, Koster menerangkan ada metode secara bergotong-royong dan secara reguler sesuai faskes kesehatan rumah sakit dan puskesmas.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved