Manulife Ukir Premi Rp 8,9 Triliun, Naik 6 Persen Dibanding Tahun 2019

Masa pandemi Covid-19 merupakan tantangan sekaligus peluang bagi industri asuransi jiwa di Indonesia

Penulis: Karsiani Putri | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Istimewa
President Director & CEO Manulife Indonesia, Ryan Charland berbincang dengan Director & Chief Financial Officer, Meylindawati di Kantor Pusat Manulife di Jakarta beberapa waktu lalu - Manulife Ukir Premi Rp 8,9 Triliun, Naik 6 Persen Dibanding Tahun 2019 

Ia menjelaskan, bahwa pada akhir tahun 2020 adapun total dana kelolaan MAMI meningkat sebesar 30 persen menjadi Rp 97,2 triliun.

Sedangkan, performa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Manulife Indonesia tetap bertahan di posisi tertinggi untuk DPLK multinasional di Indonesia.

Menurutnya, pada akhir tahun 2020, aset DPLK yang dikelola perusahaan tercatat sebesar Rp 21 triliun.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2021, investasi industri asuransi jiwa mengalami pertumbuhan sebesar 15,63 persen secara yoy menjadi Rp 487,6 triliun atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yakni Rp 421,30 triliun.

Terkait dengan pandemi Covid-19, Ryan Charland memaparkan, bahwa sejak awal pandemi, pihaknya dengan cepat mengubah model bisnis dan menyesuaikan diri dengan menerapkan layanan non face to face, di mana seluruh karyawan dan juga tenaga pemasar tetap memberikan layanan optimal kepada para nasabah dengan memaksimalkan penerapan teknologi.

Ryan Charland juga menyampaikan bahwa komitmen korporasi untuk terus berfokus pada kebutuhan nasabah juga terlihat dari perolehan total klaim yang dibayarkan sepanjang tahun 2020, yakni sebesar Rp 5,5 triliun atau sebesar Rp 15 miliar setiap harinya dan Rp 631 juta setiap jam.

"Pembayaran klaim ini merupakan salah satu dari banyak manfaat berasuransi yang diperoleh nasabah. Karena itu, proteksi diri dan keluarga melalui asuransi sangatlah penting, terutama di masa pandemi Covid-19," sebutnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai munculnya gelombang kedua dan ketiga wabah virus Covid-19 sebagaimana yang terjadi di India, dan juga di Malaysia serta Singapura.

Bahkan, Malaysia dan Singapura sudah melakukan lock down sebagai langkah pencegahan.

Menurut Ryan Charland berkaitan dengan pandemi Covid-19, Manulife Indonesia sendiri telah membayar klaim sebesar Rp 82 miliar per Desember 2020.

Sedangkan, hingga 8 April 2021 adapun total klaim Covid-19 yang dibayar tercatat sebesar Rp 193 miliar.

Baca juga: Danamon dan Manulife Perpanjang Kolaborasi Penuhi Kebutuhan Asuransi dan Wealth Management

"Seiring dengan pandemi yang masih belum berakhir, produk perlindungan kesehatan menjadi salah satu produk yang paling diminati konsumen. Hal ini terlihat dari penjualan produk kesehatan di kuartal pertama 2021 yang bertumbuh 46 persen dibandingkan dengan penjualan yang sama di kuartal pertama 2020," jelasnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa Manulife Indonesia terus merekrut agen-agen baru pada kanal agency untuk memenuhi kebutuhan layanan nasabah di seluruh Indonesia dan ada tahun 2020, perseroan merekrut lebih dari 5.900 agen baru atau naik sebesar 30 persen. (*)

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved