Berita Klungkung
Siswa SMK Meninggal Setelah Pengumuman Lulus di Klungkung, Lakalantas Saat Konvoi
Siswa SMKN 1 Klungkung itu meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas setelah mendengar pengumuman lulus, Kamis 3 Juni 2021 siang.
Penulis: Eka Mita Suputra | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Selain cedera kepala berat, korban alami luka lecet pada punggung dan tangan kiri," kata Wardana.
Sebelum kejadian, siswa SMK N 1 Klungkung ini sempat terpantau melakukan konvoi bersama rekan-rekannya merayakan kelulusan di seputaran By Pass Ida Bagus Mantra di Kusamba.
Korban mengalami kecelakaan setelah terpisah dari rombongan konvoi rekan-rekannya.
Baca juga: UPDATE Siswa Tewas Kecelakaan Seusai Pengumuman Kelulusan, Sosok Sang Putu Julianta Dikenal Pendiam
Kasat Lantas Klungkung, AKP Wahyu Joko Nugroho menjelaskan, berdasarkan hasil pendalaman, saat kecelakaan terjadi korban sudah tidak berada dalam rombongan konvoi.
"Kami masih dalami lagi kejadian ini. Info awal korban tidak dalam rombongan atau sudah terpisah dari rombongannya konvoi,” katanya.
Korban sempat disemayamkan pihak keluarga di Kamar Jenazah RSUD Klungkung.
Jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Adat Tanah Aji, Abang, Kabupaten Karangasem.
Kepala Sekolah SMK N 1 Klungkung I Wayan Siarsana saat dikonfirmasi menjelaskan, Sang Puti Julianta merupakan siswa kelas XII jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor.
"Ia (Sang Putu Julianta) hari ini dinyatakan lulus sebagai siswa SMK N 1 Klungkung. Padahal sebelumnya saya sudah imbau berkali-kali untuk tidak melakukan perayaan kelulusan seperti kumpul-kumpul atau sampai konvoi," kata Siarsana.
Untuk menghindari keramaian dan antisipasi perayaan kelulusan yang berlebihan, pihak sekolah mengumumkan kelulusan melalui email masing-masing siswa serentak pada pukul 11.00 Wita.
Hanya siswa juara kelas yang diundang datang ke sekolah, sebagai simbolis mendegar pengumunan kelulusan untuk laporan.
"Siswa ini (Sang Putu Julianta), tidak dapat juara kelas sehingga kami tidak undang ke sekolah.” ungkapnya.
"Saya sebenarnya tidak menerima informasi ada siswa yang merayakan kelulusan dengan buat keramaian atau konvoi. Saya kira aman, tapi kejadiannya seperti ini," tambahnya.
Wayan Siarsana mengenal korban sebagai sosok siswa yang pendiam.
"Korban ini anaknya pendiam. Saya tahu betul, karena pihak sekolah sering memberikan perhatian khusus ke siswa ini," kata Siarsana.
Baca juga: Kadek Sudarsana Diduga Mengantuk, Kecelakaan Libatkan Tiga Kendaraan di Bypass Soekarno Tabanan