Serba serbi
Anggara Kasih Tambir Bertepatan Kajeng Kliwon, Apa Maknanya?
Selasa 8 Juni 2021, umat Hindu kususnya di Bali merayakan dua hari raya sekaligus. Kedua hari raya itu yakni Kajeng Kliwon, dan Anggara Kasih Tambir
Penulis: Putu Supartika | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Selasa 8 Juni 2021, umat Hindu kususnya di Bali merayakan dua hari raya sekaligus.
Kedua hari raya itu yakni Kajeng Kliwon, dan Anggara Kasih Tambir.
Ini merupakan hari yang sangat istimewa untuk lebih mendekatkan diri pada-Nya.
Apa makna kedua hari raya itu, dan apa yang mesti dilaksanakan oleh umat Hindu?
Setiap 15 hari sekali, Umat Hindu Bali merayakan hari raya Kajeng Kliwon.
Kajeng Kliwon merupakan hari raya yang jatuh berdasarkan pertemuan antara Tri Wara terakhir yakni Kajeng dengan Pancawara terakhir yakni Kliwon.
Baca juga: Lahir Anggara Kasih Medangsia, Lakukan Renungan Suci untuk Menghilangkan Kecemaran Dunia
Terkait Pancawara Kliwon, dalam Lontar Sundarigama disebutkan
Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.
Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.
Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari.
Ring sanggar Bhuta Bucari.
Ne ring dengen, Sang Durga Bucari
Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.
Ini berarti saat Pancawara Kliwon, merupakan payogan atau beryoganya Bhatara Siwa.
Pada saat ini sepatutnya melakukan pensucian dengan mempersembahkan wangi-wangian bertempat di merajan, dan diatas tempat tidur.
Baca juga: Kelahiran Anggara Kliwon Kulantir, Pendiriannya Tidak Tetap Namun Semangat Hidup Tinggi