Anies Baswedan Datangi Ridwan Kamil, Pengamat: Peluang untuk Nyapres Sangat Terbuka
Anies Baswedan Datangi Ridwan Kamil, Pengamat: Peluang untuk Nyapres Sangat Terbuka
TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Pertemuan antara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Gubernur DKI Anies Baswedan bisa bermakna politis.
Demikian penjelasan Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga.
Diketahui, pertemuan kedua kepala daerah tersebut terjadi dalam sebuah acara atas undangan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, Jumat (11/6/2021).
Pertemuan mereka ini untuk meyaksikan penandatangan kesepakatan bersama antara Pemprov DKI Jakarta denganPemkab Sumedang tentang Pengembangan Potensi Daerah.
Baca juga: Pilpres 2024: Anies Baswedan Calon Lawan Kuat Pasangan Prabowo-Puan
Keduanya sempat melakukan pertemuan empat mata sambil menyantap kuliner khas Sumedang, usai menunaikan salat Subuh.
Meski Anies dan RK bukan merupakan kader partai, tak menutup kemungkinan perbincangan melebar ke persoalan pilpres.
"Pertemuan Anies dan RK sontak dikaitkan dengan Pilpres 2024. Hal itu masuk akal mengingat dua sosok ini memiliki elektabilitas tinggi sehingga peluang untuk nyapres sangat terbuka," kata Jamil kepada wartawan, Jumat (11/6/2021).
Baca juga: Survei Capres CISA: Anies, AHY, dan Ganjar Saling Bersaing, Prabowo Malah Nomor Empat
"Anies dan RK tentu sangat mungkin menyinggung Pilpres mendatang. Termasuk tentunya menjajaki kemungkinan untuk maju bersama," lanjutnya.
Dijelaskan Jamil, makna lain berkaitan dengan adab berkunjung ke suatu wilayah.
Jamil mengatakan, Anies sangat memahami hal itu. Untuk itu, Anies mengajak RK untuk menyaksikan penadatanganan kerjasama Pemprov DKI Jakarta dan Pemkab Sumedang.
Secara personal, lanjut dia, Anies tentu punya agenda sendiri terkait kerjasama tersebut. Anies ingin memunjukkan, perlunya kerjasama antar daerah yang saling menguntungkan.
Otonomi daerah jangan menjadi penghalang untuk saling bersinergi guna kesejahteraan bersama.
"Secara politis, Sumedang, yang berada di Jawa Barat, tentu sangat strategis. Provinsi ini, secara nasional, memiliki suara terbesar," ucapnya.
"Karena itu, Anies tentu ingin menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara terbesar bila nantinya maju pada pilpres 2024," imbuhnya.
Jamil menilai, strategi Anies tersebut menjadi satu kesatuan dengan yang sudah dilakukannya ke Jawa Tengah dan Jawa Timur.