Corona di Indonesia

Jakarta Menuju Fase Genting, Varian Baru yang Ditemukan Lebih Menular dan Bergejala Berat

Sebut misalnya kemampuan virus corona Delta B1627.2 asal India yang disebut memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat.

Editor: DionDBPutra
Ilustrasi
Varian baru virus corona yang ditemukan di Jakarta lebih menular dari virus sebelumnya. 

TRIBUN-BALI.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 di DKI Jakarta menuju fase genting karena trennya kian mencemaskan.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, varian baru virus corona yang ditemukan di Jakarta lebih menular dari virus sebelumnya.

"Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita," ucap Widyastuti, Selasa 15 Juni 2021.

Sebut misalnya kemampuan virus corona Delta B1627.2 asal India yang disebut memiliki kemampuan penularan yang lebih cepat.

Baca juga: Khawatirkan Virus Covid-19 Varian Delta, Inggris Tunda Pelonggaran Lockdown Sampai 19 Juli 2021

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat Disejumlah Daerah, Munas Kadin di Kendari Sebaiknya Ditunda

Varian Beta B1351 asal Afrika Selatan disebut sebagai varian baru yang bisa membuat gejala Covid-19 tingkat berat.

"Varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan," kata Widyastuti.

Lantaran memicu gejala berat, Widyastuti meminta seluruh masyarakat disiplin menjalankan prokes atau protokol kesehatan untuk menghindari penularan Covid-19.

Kendati memiliki kemampuan beragam, Widyastuti mengatakan, seluruh varian yang ditemukan di Jakarta masih bisa diantisipasi dengan vaksin.

"Menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama," ujarnya.

Saat ini sudah ada tiga varian baru virus corona yang terdeteksi masuk ke wilayah Jakarta.

Widyastuti mengatakan, varian tersebut adalah arian alfa asal Inggris, beta asal Afrika Selatan, dan Delta dari India.

Varian itu ditemukan di 19 kasus Covid-19 dengan keterangan 18 kasus dari orang yang memiliki riwayat perjalanan keluar negeri dan satu kasus dari transmisi lokal.

Tiga varian tersebut ditemukan di 19 kasus Covid-19 yang sudah dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing (WGS).

Di antara sekian banyak varian baru hasil mutasi virus SARS-CoV-2, varian Delta disebut paling mudah menular.

Varian Delta atau dikenal juga dengan virus corona B.1.617.2 pertama kali ditemukan di India pada Oktober 2020.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved