Berita Denpasar

Dampak Libur Panjang, Kasus Positif Covid-19 di Denpasar Kembali Naik, Didominasi Pemudik

Tiga hari terakhir kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar kembali mengalami peningkatan.Kenaikan kasus ini diduga dampak dari libur panjang lebaran.

Penulis: Putu Supartika | Editor: Noviana Windri
Wartakotalive.com
Ilustrasi tenaga medis menangani pasien Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Putu Supartika

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Tiga hari terakhir kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar kembali mengalami peningkatan.

Yang awalnya dalam sehari hanya satu digit, kini naik menjadi dua digit.

Kenaikan kasus ini diduga dampak dari libur panjang lebaran beberapa waktu lalu.

Karena kasus yang ditemukan didominasi terjadi pada mereka yang baru datang dari luar Bali sehabis mudik.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai mengatakan rata-rata perharinya saat ini ditangani sebanyak 13 hingga 15 kasus.

Badung Terus Pantau Pergerakan Covid-19 Untuk Buka Pembelajaran Tatap Muka Juli Mendatang

Antisipasi Varian Baru Covid-19, Denpasar Akan Lakukan Test Antigen Acak di Lapangan Dan Pantai

“Sebelumnya hanya 6 atau 4 kasus perhari, kini naik dua digit. Kemarin 15 kasus dalam sehari,” katanya saat dihubungi Sabtu, 19 Juni 2021.

Dewa Rai mengatakan mobilitas masyarakat yang tinggi membuat kasus kembali meningkat.

Apalagi kasus di luar Bali khususnya di Pulau Jawa juga mengalami peningkatan dan banyak pemudik yang balik ke Bali dari daerah rawan tersebut.

Pihaknya menemukan beberapa warga yang terkonfirmasi positif merupakan pekerja konstruksi atau bangunan yang memang datang dari luar Bali.

“Dari 15 kasus misalnya, 3 ternyata pekerja konstruksi yang baru datang dari mudik. Juga beberapa warga lain yang juga baru datang dari Jawa,” katanya.

Selain itu, salah satu daerah yang dicanangkan sebagai kawasan zona hijau yakni Sanur Kauh juga naik status menjadi zona kuning.

Dimana, setelah 2 minggu bertahan di zona hijau, Sanur Kauh menjadi zona kuning setelah 3 warga yang berdomisili di kawasan tersebut positif Covid-19.

Tiga orang tersebut terdiri atas 2 orang WNA dan satu orang pendatang dari Jawa yang baru datang dari mudik ke Jawa.

Setelah ditelusuri ketiganya juga belum mengikuti vaksinasi Covid-19.

“WNA yang terpapar itu mobilitasnya juga tinggi dan satu di antaranya istrinya berasal dari Bandung dan kemungkinan sempat ke Bandung,” katanya.

Dengan kondisi tersebut, Dewa Rai meminta masyarakat untuk lebih meningkatkan protokol kesehatan.

Apakah Varian Baru Virus Covid-19 Jenis Delta Bisa Diatasi dengan Vaksin astraZeneca dan Sinovac?

Dan jika tak ada kepentingan yang mendesak agar menunda bepergian ke daerah yang saat ini kasusnya sedang tinggi.

“Kalau tidak ada kepentingan mendesak, kami mohon agar menunda perjalanan ke luar daerah karena di luar utamanya di Jawa kasus sedang tinggi,” katanya.

Apalagi varian baru Covid-19 juga ditemukan di daerah Jawa yang berpotensi memiliki penyebaran yang lebih cepat. (*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved