Antisipasi Varian Baru Covid-19, Denpasar Akan Lakukan Test Antigen Acak di Lapangan Dan Pantai
Seperti diketahui di beberapa daerah di luar Bali terutama di Pulau Jawa yang sangat berdekatan dengan Bali kasus meningkat tajam.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar akan melakukan test rapid antigen secara acak di beberapa titik keramaian.
Lokasi yang disasar yakni Lapangan Puputan Badung, Taman Kota Lumintang dan Pantai Sanur.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid 19 Kota Denpasar Dewa Gede Rai, mengatakan langkah ini diambil karena melihat kasus Covid-19 yang semakin meningkat di daerah lain.
Hal ini juga sesuai instruksi Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara.
"Pak Wali Kota menginstruksikan kepada Satgas untuk mengambil langkah strategis dalam penanganan Covid-19 mengingat kasus sudah mulai meningkat, jadi jangan sampai lengah sehingga kasus bisa meledak seperti Kudus atau pun di Bangkalan," kata Dewa Rai saat dihubungi Sabtu, 19 Juni 2021.
Seperti diketahui di beberapa daerah di luar Bali terutama di Pulau Jawa yang sangat berdekatan dengan Bali kasus meningkat tajam.
Bahkan mulai ditemukan adanya varian baru yakni varian Delta dari India yang daya tularnya sangat cepat.
"Mulai hari ini kami akan melakukan test rapid antigen di tempat tempat keramaian sebagai langkah antisipasi peningkatan penyebaran Covid-19," katanya.
Ia menambahkan seluruh anggota satgas penanganan Covid-19 akan lebih meningkatkan penanganan, pemantauan dan pencegahan virus utamanya pada titik-titik keramaian di Kota Denpasar.
Sementara untuk rapid akan dilaksanakan secara acak.
"Ini juga dilaksanakan terkait melonjaknya kasus penyebaran virus dalam dua hari terkahir sehingga untuk kedepannya agar tidak ada lagi kasus penyebaran virus baik pada klaster keluarga, tempat ibadah, serta klaster-klaster yang lain," katanya.
Sementara itu, sesuai data dalam dua hari terakhir kasus Covid-19 di Denpasar mulai ada peningkatan dan didominasi oleh kasus baru.
Sementara BOR atau tingkat keterisian ruang isolasi di RS Wangaya juga mengalami peningkatan.
Saat ini BOR di RS Wangaya mencapai 17,3 persen.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih meningkatkan disiplin menerapkan protokol kesehatan, jangan sampai lengah dan abai dengan prokes, karena virus masih ada di sekitar kita. Jika lengah dan tidak disiplin kasus bisa melonjak lagi," katanya. (*)