Berita Tabanan
Kisah Martin, Orangtua Meninggal Karena Sakit, Tak Punya Handphone untuk Ikut Pembelajaran Daring
I Putu Martin Suputra (9) tampak sibuk bermain di areal depan rumahnya di wilayah Subak Babakan, Banjar Lebah, Tabanan
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
"Kalau gak salah ayahnya ini dapat bantuan bedah rumah dan selesai sekitar awal 2020 lalu kemudian tinggal di sini. Kalau sebelumnya mereka tinggal di satu areal bersama keluarganya," tuturnya.
Namun, tak lama tinggal di rumah bantuan tersebut ayahnya Martin meninggal karena sakit.
Sehingga, Putu Martin menjadi yatim piatu dan kemudian diurus oleh kakak dari ayahnya atau pamannya.
Kesehariannya, Putu Martin dibantu pamannya untuk sekadar makan saja, mengingat pamannya juga tak begitu berkecukupan atau masih bekerja serabutan.
Anak yang saat ini masih duduk di kelas 3 SD ini juga kerap dikunjungi oleh beberapa keluarganya.
"Ada juga dari pihak keluarga yang menjenguk dan membantunya," kenangnya.
Disinggung mengenai kondisi saat ini yang mengharuskan para siswa belajar daring, Putu Martin nebeng dengan sepupunya.
Sebab, ia tak memiliki sebuah handphone untuk mengikuti pembelajaran daring karena pandemi ini.
Selain harus nebeng untuk belajar daring, Putu Martin juga saat ini masih belum lancar untuk membaca.
Baca juga: KISAH Maharani Kemala Rintis MS Glow, Kini Disebut Crazy Rich Bali Karena Bergelimang Harta
Namun, jika untuk angka dan huruf ia sudah mengenal dan lancar.
"Biasanya dia belajar bersama dengan sepupunya atau kakak kelasnya yang sudah duduk di kelas 6. Intinya kita sudah terus mengingatkan agar tetap semangat dan tekun belajar untuk mencapai cita-citanya nanti sebagai Polisi," kata Aiptu Sudilaksana.
Saat ini, kata dia, Putu Martin tinggal bersama paman dan sepupunya di rumah bantuan tersebut.
Rumah ini dibangun di atas tanah warisan keluarganya.
Sebelumnya, ayahnya sempat bekerja sebagai karyawan toko minimarket di wilayah kota Tabanan, begitu juga dengan ibunya juga sempat bekerja di usaha laundry di wilayah Tabanan, Bali.
"Kami berharap Putu Martin nantinya tetap kuat dan semangat untuk menjalani hidup meskipun yatim piatu. Kami bersama keluarganya juga akan mendampingi dan mohon bantuan kepada masyarakat jika bisa membantu doa maupun material kepada Putu Martin," harapnya. (*).
Kumpulan Artikel Tabanan