Makna Pura Umum dan Pura Teritorial dalam Hindu Bali

Seperti Pura Rambut Siwi, Purancak, Tanah Lot, Melanting, Pulaki, Ponjok Batu, Sakenan, Er Jeruk, dan lain sebagainya. 

• Meminta Keselamatan Hingga Keturunan, Berikut Kisah Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk

Kemudian ada pura teritorial, atau pura yang berstatus sebagai kahyangan desa.

Dimana panyungsung atau pemujanya, terikat oleh kesatuan wilayah (teritorial).

Pura yang termasuk ke dalam kelompok ini, adalah pura kahyangan tiga.

Pangemong dan panyungsung pura ini, biasanya warga desa adat di lingkungan wilayah teritorial desa adat tersebut.

Kahyangan tiga yang dimaksud, adalah Pura Puseh, Dalem, dan Pura Desa.

Di pura-pura ini, umat memuja Tri Murti (Dewa Wisnu, Siwa, dan Brahma). 

• Tari di Pura Kolaborasi India-Bali, The Harmony & Pooja Bhatnagar Tampil di Pesta Kesenian Bali

Selanjutnya adalah pura fungsional, yaitu pura yang penyungsungnya terikat oleh kepentingan profesi.

Pura yang termasuk di dalam kelompok ini adalah pura masceti, pura ulun suwi, pura melanting, pura bedugul dan lain sebagainya.

Pura ini memiliki karakter fungsional, yakni adanya suatu ikatan dengan umatnya karena sebuah profesi yang sama dalam sistem mata pencaharian hidup.

Semisal bertani, berdagang, nelayan, dan lain sebagainya. 

Kemudian Pura Genealogis, adalah pura yang berstatus sebagai kahyangan keluarga.

Dimana panyungsungnya terikat hubungan darah.

• Air Sungai Unda Meluap Saat Diguyur Hujan Lebat, Jalan Menuju Pura Beji Pasekan Klungkung Terputus

Pura yang termasuk ke dalam kelompok ini, adalah sanggah kamulan atau pamerajan.

Kemudian pura kawitan, panti, paibon, pedharman, dan lainnya.