Kapal Tenggelam di Gilimanuk

BREAKING NEWS Semua Jenazah KMP Yunicee Sudah Teridentifikasi, Ini Daftar Nama Dan Asalnya 

Lima orang jenazah yang sudah terindentifikasi tersebut sudah dijemput pihak keluarga masing-masing. 

Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Eviera Paramita Sandi
surya/haorrahman
Proses evakuasi korban selamat di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Selasa 29 Juni 2021 malam. 

Satu orang berasal dari Karangasem dan satu orang beralamat di Denpasar Selatan.

"Lima orang sudah dijemput keluarganya, dan dua lainnya akan kita antarkan ke Denpasar. Kita antar ke rumah dukanya langsung," ungkapnya.

Disingung mengenai korban selamat yang sempat dirawat di RSU Negara, dr Eka menyebutkan, ada satu orang korban selamat yang datang ke RSU Negara dan sudah pulang.

"Korban yang selamat sudah pulang, kemaren cuma datang satu orang aja ke RS," tandasnya.

Cerita Penumpang 

Korban selamat KMP Yunicee yang tenggelam di Selat Bali saat hendak sandar ke Pelabuhan Gilimanuk Bali, menceritakan suasana saat kapal akan tenggelam. 

Saat itu banyak penumpang panik karena tidak ada pemberitahuan atau peringatan kapal akan tenggelam.

Seperti yang dialami Taufik, warga Jember yang hendak ke Denpasar, Bali. 

"Saat itu orang-orang bingung. Karena tidak ada peringatan apapun. Seperti sirine atau apa tidak ada. Saya hanya melihat petugasnya lari-lari," kata Taufik. 

Banyak penumpang yang panik karena kapal tiba-tiba terus miring ke kiri, dan akhirnya terbalik.

"Saya mendengar orang berteriak pakai pelampung. Saya cari di lemari tapi tidak bisa dibuka oleh petugasnya. Saya tendang saja lemarinya akhirnya bisa dibuka dan saya dapat pelampung," kata Taufik. 

"Saat itu saya hanya berpikir bagaimana caranya selamat," katanya. 

Kapal terus miring ke kiri, dan Taufik memberanikan diri untuk keluar dari kapal. 

Setelah kapal terbalik banyak penumpang yang terapung di laut dalam keadaan yang gelap.

Seperti yang dirasakan Sukro (44) warga Srono, Banyuwangi. 

Sebelum tenggelam, Sukro mengambil pelampung dan langsung loncat ke laut.

Sukro mengaku hampir 30 menit terapung di laur hingga akhirnya ditolong oleh kapal lain yang melintas. 

"Sekitar setengah jam saya terapung, hingga akhirnya ada kapal lewat dan saya teriak minta tolong. Alhamdulillah saya bersyukur masih diberi keselamatan," katanya. (*) 

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved