Berita Buleleng
Cerita Ketut Astrawan dan Anaknya yang Selamat dari Tragedi Karamnya KMP Yunicee, Ngaku Masih Trauma
Saat itu, keduanya menggantungkan hidupnya pada sebuah pelampung yang didapat dari hasil rebutan dengan penumpang lain.
Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Setelah menjalani perawatan di RSUD Blambangan, Astrawan bersama anaknya dibawa kembali ke Pelabuhan Ketapang, untuk diantar pulang ke Buleleng.
Namun Astrawan saat itu menolak, karena masih merasa lemas dan trauma.
"Saya memilih untuk menginap dulu sehari di pos Pelabuhan Ketapang. Keesokan harinya (Rabu sore,red) baru pulang ke Buleleng. Saya diantar oleh Komunitas Persatuan Logistik Bali Korwil Singa Sakti," ungkapnya.
Dengan adanya kejadian ini, Astrawan mengaku masih merasa trauma.
Ia pun memutuskan untuk istirahat sebentar dari pekerjaannya sebagai supir logistik, yang baru digeluti sejak satu tahun belakangan ini.
Sementara terkait kerugian yang dialami, kata Astrawan dijanjikan untuk diganti oleh pihak asuransi.
"Truk milik bos juga sudah tenggelam. Katanya mau diganti rugi oleh pihak asuransi. Saya istirahat dulu mungkin sampai dua minggu saja, karena sampai saat ini kalau ingat kejadian itu langsung lemas. Kalau sudah kerja, tidak mau lagi ngajak anak. Biar mereka selamat," tutupnya. (*)
Artikel lainnya di Berita Buleleng