Serba Serbi

Kisah Mpu Kuturan dan Dang Hyang Nirartha Dalam Menyatukan Sekte di Bali

Mpu Kuturan hadir ke Pulau Dewata atas permohonan Udayana untuk diposisikan sebagai senapati

Tribun Bali/I Made Prasetia Aryawan
Ribuan umat Hindu saat melaksanakan prosesi melasti di areal Pura Tanah Lot, Tabanan, Senin 4 Maret 2019 - Kisah Mpu Kuturan dan Dang Hyang Nirartha Dalam Menyatukan Sekte di Bali 

Ketiga kekuatan yang tunggal tersebut, diwujudkan dalam bentuk bangunan suci (pura) Kahyangan Tiga, yakni pura puseh, desa/bale agung, dan pura dalem.

Tempat diikrarkan paham Tri Murti tersebut kini diberi nama Pura Samuan Tiga, yang berada di wilayah Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali.

Kisah berlanjut, ketika empat atau lima abad setelah itu, roda pemerintahan di Bali berlanjut ke tangan Dalem Waturenggong.

Kala itu, datang seorang tokoh agama di Majapahit bernama Dang Hyang Nirartha.

Kehadiran beliau ke Bali dalam misi memperluas jaringan agama Hindu, untuk menampik kekhawatiran musibah yang menimpa agama Hindu seperti yang dialami Majapahit.

Sebab banyak pemeluk Hindu yang dengan tiba-tiba beralih agama akibat desakan dari pengaruh agama lain.

Salah satu faktornya karena sirnanya rasa persatuan dan kesatuan di bawah kendali Majapahit saat itu.

Baca juga: Pemangku Pura Jagatnatha Denpasar Dilatih Membuat Eco Enzyme Agar Bisa Memanfaatkan Bekas Sesajen

Hal tersebut dipicu karena adanya perebutan kekuasaan, dan ujung-ujungnya berakhir dengan peperangan.

Sehingga menyebabkan pengaruh agama lain masuk dan menyusup di dalamnya.

Sehingga tanpa disadari, sedikit demi sedikit Hindu kehilangan pengikutnya.

Untuk itu, kehadirannya terkosentrasi pada upaya dini mempertahankan eksistensi agama Hindu daripada memperluas jaringan.

Sebab dengan pertimbangan yang matang, bila di Jawa Timur pengikut Hindu mulai terkikis.

Maka sebagai upaya pengimbangnya tentu dipikirkan langkah yang tepat untuk mengembangkan di daerah lainnya.

Lalu dipilihnya Bali sebagai wadah penyelamatan agama Hindu, dengan alasan karena pulau Bali kecil dan mudah dipantau.

Belum banyak tersentuh pengaruh agama dan budaya lain.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved