Corona di Indonesia

Luhut Ancam Razia Gudang Obat, Beri Waktu 3 Hari Turunkan Harga

Hal ini menjadi keresahan masyarakat yang mulai kesulitan mendapatkan obat dengan harga normal.

Editor: DionDBPutra
Tribun Bali / Zaenal Nur Arifin
Menko Marves Luhut Pandjaitan. Luhut meminta produsen maupun distributor obat-obatan menyediakan stok obat yang memadai serta tidak menaikkan harga. 

Pedagang obat dengan harga tinggi itu ditemukan di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur pada 4 Juli 2021 lalu.

Polisi mendalami kemungkinan spekulan-spekulan lain ikut terlibat dalam penjualan obat Ivermectin dengan harga tinggi tersebut.

"Ini masih kami proses dan kami terus lakukan pendalaman, juga penyidikan lagi. kemungkinan ada spekulan-spekulan lagi yang bermain, menaikkan harga," tambah dia.

Tersangka tidak ditahan lantaran ancaman hukuman di bawah lima tahun penjara. Namun tersangka dijerat dengan Pasal 198 Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 dan Undang-undang nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.

"Ada beberapa Undang-undang lain termasuk KUHP ini akan kita dalami semuanya, termasuk mungkin apakah ada dari hilir kami dapat sampai ke hulunya kita akan lakukan tindakan tegas dan terukur," tambah Yusri.

Menurut Yusri, polisi juga melakukan patroli di ruang siber untuk melihat harga-harga obat yang dijual secara daring.

Kata dia, dalam sejumlah temuan masih ada pihak yang menjual obat-obatan tersebut dengan harga hingga Rp700 ribu. Upaya atau modus seperti itu, kata dia, akan ditindak tegas oleh aparat.

"Pelaku-pelaku, penjual-penjual bermain di media online kami akan lakukan penindakan yang tegas untuk semuanya ini," ujar dia. (tribun network)

Berita lain terkait Corona di Indonesia

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved