Berita Buleleng

Sebelum Tewas Kecelakaan, Perbekel Gerokgak Sempat Mendatangi Polres Buleleng Sampaikan Klarifikasi

Sementara Camat Gerokgak, Made Juartawan mengatakan, jenazah almarhum kini telah disemayamkan di rumah duka.

Penulis: Ratu Ayu Astri Desiani | Editor: Wema Satya Dinata
Istimewa
Perbekel Desa Gerokgak Kadek Surata semasa hidup 

TRIBUN-BALI.COM, SINGARAJA - Sebelum menghembuskan napas terakhir akibat terlibat kecelakaan di Jalan Raya Seririt-Singaraja, Kilometer 10.100, atau tepatnya di Banjar Dinas Enjungsangiang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng, Perbekel Desa Gerokgak Kadek Surata sempat dimintai klarifikasi di Mapolres Buleleng.

Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP Yogie Pramagita mengatakan, Kadek Surata datang ke Mapolres Buleleng untuk dimintai klarifikasi di Unit 1 Reskrim Polres Buleleng.

Klarifikasi dilakukan berkaitan dengan kasus saling klaim kepemilikan tanah di Banjar Dinas Batu Agung, Desa Gerokgak, yang dilaporkan ke Mapolres Buleleng Maret lalu.

Sementara Camat Gerokgak, Made Juartawan mengatakan, jenazah almarhum kini telah disemayamkan di rumah duka.

Baca juga: Perbekel Desa Gerokgak Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Jalan Raya Seririt-Singaraja

Almarhum meninggalkan empat orang anak, serta seorang istri bernama Komang Sri Widiani.

Rencananya, jenazah akan dikremasi pada Minggu (11/7/2021). Terkait kekosongan jabatan, Juartawan mengaku akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Buleleng.

"Benar Perbekel Gerokgak meninggal dunia. Informasinya almarhum sempat ke Polres. Setelah dari Polres mungkin mau pulang. Namun dalam perjalanan pulang terlibat kecelakaan dan meninggal dunia. Kami akan segera berkoordinasi dengan Pemkab terkait kekosongan jabatannya," ungkapnya.

Kronologi

Seperti diberitakan, Perbekel Desa Gerokgak/Kecamatan Gerokgak, Kadek Surata (48) meninggal dunia,  Kamis (8/7/2021) siang sekitar pukul 14.00 wita.

Ia tewas setelah terlibat kecelakaan di Jalan Raya Seririt-Singaraja, Kilometer 10.100, Banjar Dinas Enjungsangiang, Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Buleleng.

Kapolsek Banjar, Kompol Made Agus Dwi Wirawan mengatakan, sang perbekel dengan mengendarai motor dinasnya DK 4769 U, mulanya melaju dari arah timur menuju ke barat.

Setibanya di TKP, sebuah mobil Daihatsu DK 1713 WK yang ada di depannya tiba-tiba ngerem.

Sehingga korban tidak bisa mengendalikan kendaraannya

Karena jarak antara motor korban dan mobil yang dikemudikan oleh Dwi Setyo Ridho Antono (21) warga asal Malang sangat berdekatan.

Alhasil, sang perbekel pun menabrak bagian belakang sebelah kanan mobil

Hingga akhirnya terjatuh ke kanan jalan.

Baca juga: BOR Sempat Tembus 90 Persen, RSUD Buleleng Tambah Jumlah Bed

Malangnya saat terjatuh itu, dari arah berlawanan datang sebuah mobil Avanza DK 1355 YL yang dikemudikan oleh Wayan Arimbawa (30) asal Banjar Dinas Goris, Desa Pejarakan, Kecamatan Gerokgak.

Mobil tersebut kemudian langsung menabrak korban Surata.

Warga serta polisi yang mengetahui kejadian ini lantas bergegas melarikan korban yang dalam kondisi tidak sadarkan diri ke RS Paramasidhi Singaraja.

Namun malang, setibanya di rumah sakit perbekel yang dilantik pada 2019 lalu itu dinyatakan telah meninggal dunia akibat mengalami cidera kepala berat (CKB).

"Dugaan sementara karena korban kurang hati-hati. Jarak motor korban terlalu dekat dengan mobil Daihatsu itu.

Sehingga saat mobil ngerem mendadak, korban tidak bisa mengendalikan motornya, lalu menabrak bagian belakang mobil hingga akhirnya jatuh ke kanan.

Saat jatuh ke kanan itu, disaat bersamaan muncul mobil lain dari arah yang berlawanan sehingga korban tertabrak dan mengalami CKB," ungkapnya. (*)

Artikel lainnya di Berita Buleleng

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved