Wawancara Tokoh

Kisah Jero Bayu Gendeng, Pernah Dikubur Hidup-hidup 6 Jam hingga Ikut Audisi The Master

Jero Master Made Bayu Gendeng hidup di lingkungan keluarga dengan kemampuan supranatural.

Istimewa
Jero Bayu Gendeng saat melakukan beberapa kegiatan - Kisah Jero Bayu Gendeng, Pernah Dikubur Hidup-hidup 6 Jam hingga Ikut Audisi The Master 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pada tahun 1999 Jero Bayu Gendeng mulai berpraktik sebagai paranormal dan kesembuhan ke seluruh Indonesia.

Jero Master Made Bayu Gendeng memang hidup di lingkungan keluarga dengan kemampuan supranatural.

Kakeknya seorang penulis lontar dan salah satu tokoh supranatural di daerah Klungkung, Bali.

Ibunda pria yang menjadi paranormal sekaligus praktisi crystal healing ini berasal dari Keraton Yogyakarta, juga seorang tokoh supranatural.

Baca juga: Kisah Juru Parkir Cantik Kadek Rita di Bali, Sampai Ada yang Ngajak Nikah

Ayahnya juga ternata demikian. Kedua orangtuanya dahulu bekerja sebagai pegawai di RSUP Sanglah Denpasar.

Pada 1999 dia mulai berpraktik dari Makassar, ia kemudian bekerjasama dengan media yang ada di sana.

Sembari ia mempelajari ilmu dan memperdalam dengan mendapatkan sertifikat hipnoterapi.

Dilanjutkan belajar dan mendapatkan sertifikat numerologi, sertifikat tarot, hingga sertifikat okultis master tentang metafisika.

"Lalu saya juga belajar ilmu palmistri atau membaca garis tangan di Pulau Mermaid Thailand," sebutnya.

Ia pun menekuni ilmu grafologi atau membaca tulisan tangan, tanda tangan dan lain sebagainya.

Ditambah dengan ilmu dari leluhur di Klungkung Bali, yaitu ilmu kawisesan Waskita Udada dan Wariga.

Semua ilmu ini digabungkan dan menjadi sebuah ramalan lengkap dengan sebutan Tenung Bayu Gana.

Masih pada 1999, saat ia merantau ke Sulawesi, di sana ia bekerjasama dengan media, lalu menelusuri wilayah Sulawesi.

Seperti ke Goa, Sidrap, Pare-pare, Bualemo, Pahuwatan, Limboto, Gorontalo, hingga wilayah lain di pelosok.

Bertemu berbagai orang penting dan orang hebat di sana.

Berawal dari itu, ia kemudian keliling Indonesia, seperti ke Sumatera, yakni ke Pekanbaru, Jambi, Kerinci, Medan, Batam, Tanjung Pinang, Kijang, Karimun, dan lain sebagainya.

Di berbagai tempat ini juga ia bekerjasama dengan media. Untuk memperlihatkan aksinya.

Tak hanya itu, Jero Bayu Gendeng terus memperdalam ilmu supranatural miliknya.

Contohnya di Kerinci, ia mempelajari ilmu tenung kopi, yakni meramal dengan media ampas kopi yang kemudian ia praktikkan di Samarinda.

Di Kalimantan ia juga mempelajari beberapa ilmu yang sifatnya welas asih, seperti dari Suku Dayak.

Pulau Jawa pun tak luput dari perantauannya. Wilayah seperti Banyuwangi, Jember, Malang, Blitar, Jakarta, Bandung, hingga wilayah lainnya ia sambangi.

Termasuk ke Lombok, guna menambah ilmu, dan mempraktikkan ilmu yang telah ia pelajari selama ini.

"Begitu ragamnya ilmu yang ada di masing-masing wilayah, dan semuanya memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri," katanya.

Akhirnya Jero Bayu Gendeng pun kerap bersentuhan dengan para pejabat di berbagai wilayah.

Termasuk tokoh adat, orang penting lainnya. Dalam proses pengamalan ilmu supranaturalnya ini.

Satu kisah uniknya, ketika membantu di daerah terpencil di Sulawesi.

Kala itu terjadi pemilihan kepala daerah, dan oleh lawan politiknya menggunakan segala cara ilmu gaib.

"Sampai-sampai dalam pertemuan kami tidak berani makan dan minum," sebutnya.

Kala itu ia bersama dengan timnya, datang ke sana. Dan merasakan energi yang luar biasa, dari pertarungan politik ini.

Namun nahas. Saat kembali pulang, dua temannya gugur, dengan riwayat penyakit yang tidak jelas.

Satu temannya sakit dan satunya meninggal dunia karena kecelakaan.

Kisah lainnya adalah saat di Sulawesi, badannya pernah bengkak setengah.

Ternyata hal itu dialami pula oleh rekannya yang lain ketika bangun tidur.

Saat ia bangun, ia melihat ada tanah kering layaknya tanah kuburan di bawah kasurnya.

Akhirnya dilakukan pengobatan dan beruntung saja malamnya kembali normal. Masih banyak kejadian gaib dan supranatural yang dialami Jero Bayu Gendeng.

Baca juga: Kisah Reza Penjahit di Sanur yang Berharap Pariwisata Bali Dibuka, Jasa Jahit pun Harga Corona

Selain itu, ia juga melakukan atraksi di Batam dengan disetrum hidup-hidup pada tegangan listrik 10 ribu volt.

"Waktu itu tangan kiri saya hampir hangus," katanya.

Pernah pula di Palembang ia melakukan atraksi dikubur hidup-hidup selama enam jam.

Namun bersyukur ia masih diberikan anugerah oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan keselamatan.

Perjalanan ini membawa Jero Bayu Gendeng, sampai mengikuti audisi The Master di salah satu televisi nasional pada 2008.

Dari 1.000 lebih tokoh supranatural dan magician, ia bisa lolos mewakili Bali.

Dan tahun 2009 ia masuk menjadi the Runner up. Jero Bayu Gendeng berpesan, seberapa besar kekuatan seseorang.

Tetap semua adalah milik Sang Pencipta, sehingga tidak boleh sombong atau jumawa. (AA Seri Kusniarti)

Kumpulan Artikel Wawancara Tokoh

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved