Distro Mayhem Bali Bertahan Saat PPKM Darurat, Karyawan Digaji Full, Andalkan COD Dan Online Shop

Sementara itu, walaupun sudah menutup tiga store nya, Janz mengatakan pihaknya tetap memperkerjakan karyawan-karyawannya.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Eviera Paramita Sandi
zoom-inlihat foto Distro Mayhem Bali Bertahan Saat PPKM Darurat, Karyawan Digaji Full, Andalkan COD Dan Online Shop
Tribun Bali / Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Mayhem Distro

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Kebijakan PPKM Darurat membuat semua usaha non esensial terpaksa menutup usahanya.

Tak terkecuali pada usaha, Distro pakaian Mayhem Bali.

Ketika dikonfirmasi, Pemilik usaha Distro Mayhem Bali, Komang Sudiantika atau yang akrab disapa Janz mengatakan, sebanyak tiga store nya yang berada di Kabupaten Tabanan, Gianyar dan Kota Denpasar sudah ditutup pasca penerapan PPKM Darurat di Provinsi Bali.

Dan berada dalam kondisi tersebut, ia mengakui sangat sedih, terlebih terdapat isu PPKM Darurat akan diperpanjang hingga 6 minggu kedepan.

"Sedih sih ya, semoga yang di atas yang elit-elit semoga bisa mengeluarkan kebijakan yang lebih. Bisa merasakan yang dihadapi rakyat sekarang," tandasnya pada, Kamis 15 Juli 2021.

Sementara itu, walaupun sudah menutup tiga store nya, Janz mengatakan pihaknya tetap memperkerjakan karyawan-karyawannya.

Misalkan pada karyawan garmennya, ia memperbolehkan karyawannya membawa pulang pekerjaannya agar tetap bisa dikerjakan di rumah saja atau dengan sistem Work From Home (WFH).

Sedangkan untuk karyawan yang umumnya bekerja di toko, ia berlakukan sistem berbelanja dengan Cost On Delivery (COD) dan sisanya mengatur online shop Mayhem.

Sehingga dengan demikian karyawannya tetap bekerja dan menerima gaji dengan full walaupun ditengah penerapan PPKM Darurat.

"Karyawan di garmen tetap bekerja pekerjaan dibawa pulang. Kita tetap pekerjakan semua karyawan. Untuk karyawan ditiga toko ini semua karyawan diperkerjakan kita tidak rumahkan. Jadi selama PPKM ini kita punya sistem COD dan berjualan online shop. Dan sejak PPKM Darurat kan karena toko ditutup ketiganya, otomatis pengantar barang dagangan atau ranger kita bertambah. Misalkan ada yang mau COD barang di Ubud kita ambilkan barang di Ubud. Dan Denpasar juga seperti itu, kalau di Denpasar bisa mengerjakan kerjaan online," paparnya.

Selama PPKM Darurat, diakui Janz masih ada yang berbelanja melalui online.

Maka dari itu, pihaknya menyiasati dengan COD dan online di market place atau melalui WhatsApp.

Sementara ditanyai mengenai kebijakan pemerintah yang rencananya akan terapkan PPKM hingga 6 minggu ke depan, Janz mengharapkan hal tersebut tidak sampai terjadi.

"Kami berharap sampai tanggal 20 tidak diperpanjang kasihan rakyat," katanya. 

Hingga saat ini, pihaknya masih memperkerjakan sebanyak 20 orang karyawan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved