Berita Gianyar

Harga Daging di Gianyar Naik Tajam, Disperindag Sebut Jauh di Atas Harga Eceran Tertinggi

Di tengah krisis pendapatan, kini masyarakat di Kabupaten Gianyar semakin menderita akibat harga daging mengalami kenaikan signifikan.

Tribun Bali/ I Nyoman Mahayasa
ilustrasi - Pedagang daging babi di Pasar Badung, Denpasar, Bali, Sabtu, (6/2/2016), jelang hari raya Galungan harga daging babi di pasar badung mencapai harga Rp 55 ribu per kilonya. 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Di tengah krisis pendapatan, kini masyarakat di Kabupaten Gianyar semakin menderita akibat harga daging mengalami kenaikan signifikan.

Bahkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gianyar menyebutkan, nilai jual saat ini ini jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kondisi ini terjadi akibat pasokan yang langka.

Meskipun harga tinggi, namun pedagang dipastikan tidak diuntungkan dengan kondisi ini. Sebab masyarakat tidak kuat membelinya. 

Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kamis 15 Juli 2021, komoditas yang mengalami kenaikan mulai dari daging dan kebutuhan dapur.

Baca juga: Kejari Gianyar Musnahkan Ribuan Barang Bukti Narkotika

Harga daging sapi yang sebelumnya memiliki harga eceran tertinggi Rp80 ribu per kilogram, kini sudah mencapai Rp100 ribu.

Daging babi yang sebelumnya Rp55 ribu per kilogram naik hampir 100 persen, menjadi Rp90 ribu.

Sementara untuk komoditi cabai merah, yang nilai eceran tertingginya Rp15 ribu, naik drastis menjadi Rp60 ribu.

Kepala Disperindag, Ni Luh Eka Suary membenarkan hal tersebut.

Kata dia, kondisi ini tidak terlepas dari kelangkaan bahan baku di masyarakat.

Baca juga: Sejumlah Pejabat di Pemkab Gianyar Positif Covid-19, Sekda: Belum ada Klaster di OPD

Seperti pada daging, saat ini peternak tidak memiliki banyak pasokan, karena dalam masa krisis ini jumlah pembeli tidak banyak.

Sehingga, jika mereka memelihara banyak ternak, maka mereka akan kewalahan pakan ternak.

Karena itulah, saat ini pasokan daging di peternak terbatas, sehingga nilai jualnya pun tinggi. 

"Situasi pandemi tidak menentu, sehingga pasokan di peternak sedikit, sehingga harga jualnya tinggi," ujarnya. 

Baca juga: Petani di Payangan Gianyar Frustrasi, Koloni Kera Habiskan Buah Siap Panen dalam Semalam

Kata dia, selain harga sayur dan daging naik, harga komoditas beras juga naik.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved