Berita Karangasem
Banyak Penyekatan, Petani Bunga Gumitir di Karangasem Mengeluh karena Harga Jual Turun Drastis
Petani bunga gumitir di Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali mengeluh lantaran harga jual menurun drastis saat PKKM
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
TRIBUN-BALI.COM, KARANGASEM - Petani bunga gumitir di Temukus, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali mengeluh lantaran harga jual menurun drastis saat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakt (PPKM).
Penurunan capai 60 persen perkilogram, sebelumnya 25 ribu, turun jadi 10 ribu.
Kepala Dusun Temukus, I Wayan Sudiana, mengungkapkan, harga bunga gumitir turun sejak PPKM.
Mengingat petani kesulitan untuk menjual karena masih adanya penyekatan.
"Sekarang petani bunga asal Temukus sulit jual karena ada penyekatan,"jelas Sudiana, Kamis 15 Juli 2021.
Baca juga: Tak Patuhi Aturan PPKM Darurat, 168 Pelaku Usaha di Karangasem Diberi Pembinaan dan Surat Pernyataan
Harga bunga gumitir turun awal Juli. Akibatnya petani bunga gumitir mengeluh dan gelisah.
Pendapatan tidak sesuai dengan pengeluaran dan perawatan.
Petani di Temukus, kata Sudiana, berharap harga bunga gumitir bisa kembali normal. Apalagi penghasilan warga mengalami penurunan
"Petani bunga gumitir di Temukus biasanya mampu memanen hingga 10 keranjang. Perkeranjang isi 25 kilogam. Sekarang memang sedikit kesulitan dalam memasarkan dikarenakan PPKM Darurat. Banyak penyekatan di sekitar perbatasan," tambahnya.
Baca juga: 187 Tenaga Pengajar di Karangasem Naik Pangkat
Mengingat harga beli masyarakat rendah dan permintaan menurun drastis.
Sebelumnya harga bunga gumitir capai 25 ribu perkilogram, sekarang perkilogram hanya 10 ribu.
Beberapa pedagang bunga di pasar juga utarakan hal sama. Permintaan gumitir alami penurunan lantaran adanya pembatasan.
Kegiatan dengan melibatkan orang banyak juga ditiadakan untuk memutus penyebaran COVID. Pengunjung ke pasar di Karangasem dan Klungkung juga sedikit.
Baca juga: TERKINI: Pendaftar CPNS di Pemkab Karangasem Sudah Mencapai 400 Orang
Pihaknya berharap gering COVID - 19 segera sirna, sehingga aktivitas masyarakt kembali normal seperti biasa.
Aktivitas di sekitar pasar kembali normal.
Selain itu pihaknya berharap harga gumitir bisa kembali normal seperti hari biasanya, sehingga petani tidak mengalami kerugian cukup banyak. (*)
Berita lainnya di Berita Karangasem