Jelang Idul Adha di Tengah PPKM Darurat, Pedagang Kambing Kurban Kampung Jawa Denpasar Mengeluh
Namun perayaan Idul Adha di tengah penerapan kebijakan PPKM Darurat kali ini tidak seperti perayaan sebelumnya.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Tak terasa perayaan hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah tinggal menghitung hari.
Idul Adha akan dirayakan pada Senin 19 Juli 2021 mendatang.
Biasanya pada perayaan Idul Adha, umat Islam akan melakukan kurban pada hewan seperti kambing dan sapi.
Namun perayaan Idul Adha di tengah penerapan kebijakan PPKM Darurat kali ini tidak seperti perayaan sebelumnya.
Baca juga: Distro Mayhem Bali Bertahan Saat PPKM Darurat, Karyawan Digaji Full, Andalkan COD Dan Online Shop
Jelang Idul Adha kali ini, penjualan hewan kurban tak selaris tahun sebelumnya.
Seperti yang tengah dialami penjual hewan kurban di Jalan Ahmad Yani, Dusun Wanasari Denpasar atau lebih dikenal dengan Kampung Jawa.
Haji Samsudin juga mengeluhkan penjualan hewan kurban yang mulai alami penurunan.
Samsudin yang sudah berjualan kambing untuk kurban sejak Tahun 1998 mengatakan, permintaan akan penjualan hewan kurban pada Tahun 2021 ini sepi.
"Permintaan hewan kurban kalau sekarang sebelum begitu rame ya. Cuma kalau yang beli kurban sudah ada. Tahun lalu masih ramai, kalau tahun sekarang sudah sepi. Kayaknya sih menurun soalnya udah Covid-19 kena PPKM lagi," ceritanya pada, Jumat 16 Juli 2021.
Baca juga: Tanggapan Luhut Soal Isu Perpanjangan PPKM Darurat Dan Skenario Terburuk Kasus Covid-19 di Indonesia
Diakuinya penjualan hewan kurbannya mengalami penurunan sebanyak 25 persen jika dibandingkan pada tahun lalu.
Semenjak bersiap-siap berjualan hewan kurban, kurang lebih kambing yang sudah terjual di gerai hewan kurban milik Samsudin sebanyak 40 ekor.
Ia pun tidak banyak menyetok kambing untuk kurban pada tahun ini.
"Kurang lebih 40 ekor yang sudah terjual, stok nya 100 ekor, dan dari sebulan sebelumnya sudah menyetok kambing. Kalau tahun lalu saya habiskan 150 ekor kambing. Sekarang keadaan gini ya gimana ya. Cuma kita bismillah aja," paparnya.
Ia memang mengurangi stok hewan kurbannya karena saat ini masih penerapan kebijakan PPKM Darurat dimana gerai pedagang nonesensial memang tidak diperbolehkan buka.
Harga kambing yang dijualnya pun bervariasi, tergantung pada beratnya.