Wawancara Tokoh
Bincang dengan Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, Jangan Bawa Anak ke Luar Saat Covid Meningkat
Protokol kesehatan ketat dan vaksinasi menjadi senjata utama dalam menangkal serangan virus ini.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Kerumunan masih banyak, penggunaan masker masih rendah.
Seperti apa kondisi bed occupation rate (BOR) di RS Kasih Ibu saat ini?
BOR Covid-19 di RS Kasih Ibu Denpasar 90 persen sampai dengan 100 persen.
Dan untuk mengatasi kondisi tersebut kami telah menambah kapasitas bed isolasi kami.
Sekarang menjadi lebih dari 40 persen dari total bed RS.
Saat ini kasus covid memang masih cukup tinggi pasien Covid yang datang ke UGD RS kami dan dirawat di Ruang Isolasi masih banyak.
Layanan kita yang baru adalah di UGD pasien dibedakan atau dipisahkan dari pasien yang memiliki keluhan mengarah ke gejala Covid-19 dan berisiko dengan pasien yang tidak berisiko Covid-19.
Kita tidak boleh menolak pasien.
Semua harus dilayani, tetapi dibedakan.
Di dalam UGD RSKI Denpasar tersedia dua bed tekanan negatif yang berfungsi untuk mengalihkan pasien yang membawa infeksi sehingga ruangan tidak akan menjadi terisi oleh virus.
Selain itu, petugas kesehatan dipastikan dengan alat pelindung diri (APD) lengkap dan sehat.
Bagaimana saran dan imbauan dokter untuk menekan laju penyebaran Covid-19?
Semua pihak harus berperan dalam menanggulangi kasus Covid ini.
Kesadaran masyarakat untuk taat prokes harus ditingkatkan.
Karena kasus ini bisa ditekan jika seluruh masyarakat sadar untuk menggunakan masker secara benar, mengurangi mobilisasi, menghindari kerumunan, melakukan test, tracing dan treatment jika ada kasus positif.