Wawancara Tokoh
Bincang dengan Direktur RS Kasih Ibu Denpasar, Jangan Bawa Anak ke Luar Saat Covid Meningkat
Protokol kesehatan ketat dan vaksinasi menjadi senjata utama dalam menangkal serangan virus ini.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Satu lagi, vaksin sangat bermanfaat karena bisa mengurangi keparahan dari sakitnya. Jadi selain prokes harus vaksin.
Imbauan untuk semua orang patuhi prokes, segera vaksin bagi yang belum.
Dengan vaksin maka derajat keparahan Covid bisa lebih rendah dan angka kematian akibat Covid menurun.
Kita semua berperan dalam menurunkan kasus Covid-19.
Selain itu pentingnya Post Recovery Covid-19 karena masalah Covid-19 bukan saja saat mereka sakit, tetapi juga setelah mereka sembuh.
Baca juga: Aparat Gelar Razia Vaksin, Sejumlah Warga Jembrana Sempat Menolak Jalani Vaksinasi Covid-19
Beban, stigma, psikis, ada yang merasakan kondisinya tidak seperti sedia kala, stres.
Kita asessment, diagnosa seberapa kekuatan tubuh dan fungai paru-paru.
Setelah hasil PCR pasien negatif atau sembuh, baru dicek fungsi paru-paru perlu treatment secara bertahap.
Melansir Tribunnews.com Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, dokter Reisa Broto Asmoro menyarankan para orangtua untuk tak membawa anak keluar rumah saat laju penularan Covid-19 meningkat.
Terlebih dengan adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat saat ini.
Bahkan untuk keperluan belanja sekalipun dirinya melarang para orangtua membawa buah hatinya.
Sebab, rumah adalah tempat berlindung paling tepat bagi anak-anak untuk saat ini.
Sebenarnya tidak disarankan double masker untuk anak.
Belanja saja jangan diajak anaknya.
Laju penularan sekarang lagi tinggi-tingginya.
Jadi, jangan dibawa keluar. Tetap di rumah saja, ujar Reisa. (*).
Kumpulan Artikel Corona di Bali