Kerajaan Inggris

Buku Kedua Harry Akan Terbit Jika Ratu Elizabeth Sudah Meninggal

Harry ternyata telah menandatangani kontrak untuk penerbitan empat buku, dengan nilai hingga sekitar 40 juta dolar AS (sekitar Rp 600 milliar).

Penulis: Sunarko | Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
Victoria Jones / POOL / AFP
Pangeran Harry, Duke of Sussex, dan istrinya Meghan Markle, Duchess of Sussex dari Inggris. Pangeran Harry akan meluncurkan buku, yakni berupa memoar (kisah hidup), yang direncanakan akan dirilis pada tahun 2022 nanti, dan masih akan ada lagi buku lainnya. 

TRIBUN-BALI.COM, LONDON – Pangeran Harry ternyata tidak hanya akan meluncurkan satu buku, yakni berupa memoar (kisah hidup), yang direncanakan akan dirilis pada tahun 2022 nanti, bersamaan dengan peringatan 75 Tahun Bertakhta Ratu Elizabeth II (Platinum Jubilee), yang tak lain adalah nenek Harry.

Menurut The Sun, Sabtu 24 Juli 2021, Harry ternyata telah menandatangani kontrak untuk penerbitan empat buku, dengan nilai hingga sekitar 40 juta dolar AS (sekitar Rp 600 milliar).

Bahkan The Sun menyebutkan lebih jauh, buku kedua hanya akan diterbitkan setelah kematian Ratu Elizabeth II –yang kini berusia 95 tahun.

Seperti diwartakan, meskipun pengakuannya yang terang-terangan dalam beberapa wawancara telah mengejutkan pihak Istana Kerajaan Inggris, Pangeran Harry ternyata `tidak kapok` untuk membuat keluarga kerajaan deg-degan kembali.

Kabar terbaru yang dilansir media Inggris pada 20 Juli 2021 lalu  menyebutkan, Pangeran Harry secara diam-diam ternyata sedang menyiapkan sebuah memoar yang akan blak-blakan mengungkapkan semua sisi gelap dan sisi terang kehidupan keluarga Kerajaan Inggris.

“Pangeran Harry akan menceritakan segalanya,” demikian tulis The Sun.

Baca juga: Pangeran Harry Bikin Buku, Blak – Blakan Ungkap Sisi Gelap dan Terang Kehidupan Keluarga Kerajaan

Pangeran Harry, Duke of Sussex (kiri) dan Pangeran William, Duke of Cambridge dari Inggris menghadiri pembukaan patung ibu mereka, Putri Diana di The Sunken Garden di Istana Kensington , London, pada 1 Juli 2021. Terbaru, Pangeran Harry sedang menulis memoar yang intim dan jujur yang akan mengungkap sisi gelap dan terang sepanjang hidupnya.
Pangeran Harry, Duke of Sussex (kiri) dan Pangeran William, Duke of Cambridge dari Inggris menghadiri pembukaan patung ibu mereka, Putri Diana di The Sunken Garden di Istana Kensington , London, pada 1 Juli 2021. Terbaru, Pangeran Harry sedang menulis memoar yang intim dan jujur yang akan mengungkap sisi gelap dan terang sepanjang hidupnya. (Dominic Lipinski / POOL / AFP)

Disebutkan, penulisan kisah hidup (memoar) Harry selama tinggal di istana itu dipastikan setelah adanya kesepakatan antara Harry dan pihak penerbit buku, yakni Penguin Random House.

Harry bahkan mengumumkan sendiri rencana terbitnya memoar itu dalam sebuah pernyataan dari rumahnya yang seharga 11 juta poundsterling (sekitar Rp 220 miliar) di Montecito, California, AS Pangeran berusia 36 tahun itu berjanji untuk mengungkapkan "pasang surut" dari kehidupannya yang luar biasa sebagai bangsawan, yang mengalami klimaks berupa keputusannya untuk keluar dari kehidupan istana pada akhir 2019, dan kemudian tinggal di Amerika hingga kini.

“Saya menulis (memoar) ini bukan sebagai seseorang yang dilahirkan sebagai pangeran, tetapi sebagai seseorang seperti adanya saya saat ini,” kata Harry.

Untuk memoarnya, Harry bersumpah akan mengungkapkan  "pasang surut" dari kehidupannya yang luar biasa.

Kesepakatan dengan nilai kontrak yang menggiurkan itu berlaku untuk empat buku Harry, termasuk memoar itu.

Menurut orang dalam di industri penerbitan buku, memoar blak-blakan Harry hanyalah “puncak dari gunung es”.

Di bawah permukaan gunung es masih banyak hal yang mungkin akan diungkapkannya.

Diberitakan, perwakilan dari dua penerbit telah terbang dari London ke rumah Harry di California, dan turut serta dalam lelang untuk hak penerbitan bukunya.

Baca juga: Pangeran Harry Sabet Penghargaan karena Memutuskan Hanya Punya 2 Anak Setelah Kelahiran Lilibet

Seorang sumber mengatakan kepada Daily Mail bahwa dalam negosiasi dengan para penerbit, Harry memiliki sikap yang tegas, yakni “ikuti saya atau tinggalkan”.

"Nilai kontrak yang ditawarkan awalnya adalah 25 juta dolar AS. Namun, kesepakatan kontrak akhirnya terjadi justru dengan nilai yang lebih besar, mungkin 35 juta hingga 40 juta dolar AS,” kata sumber itu.

“Perwakilan penerbit yang terlibat dalam negosiasi kontrak itu  sebenarnya sangat terkejut dengan cara Harry, yaitu memandang mereka dengan dingin dan langsung membuka nilai kontrak 25 juta dolar AS,” imbuh sumber itu.

Disebutkan bahwa istri Harry, Meghan Markle (39), juga akan menulis buku panduan tentang kesehatan holistik sebagai bagian dari kontrak dengan penerbit.

Seorang pengamat Kerajaan Inggris, Richard Fitzwilliams mengatakan, dengan pernyataannya akan menulis memoar saja, Harry sebetulnya sudah menunjukkan diri `makin liar` dan `sulit dikendalikan` oleh keluarga Kerajaan Inggris.

Entah bagaimana nanti jika Harry menerbitkan buku-buku berikutnya.

Richard Fitzwilliams khawatir, Duke of Sussex (gelar kebangsawanan Harry) kini `benar-benar tidak terduga`, dan memoarnya nanti bisa digunakannya sebagai ‘nilai tawar` dalam  menghadapi kalangan bangsawan istana.

Meskipun masih 18 bulan lagi, rilis memoar itu terasa sudah seperti memperluas keretakan keluarga istana, dan membuat perayaan Platinum Jubilee Ratu Elizabeth II jadi tidak nyaman.

Ratu Elizabeth II.
Ratu Elizabeth II. (AFP/PETER NICHOLLS)

Istana Inggris telah diperingatkan bahwa mereka harus mengantisipasi apa yang bakal terjadi jika memoar tersebut diluncurkan.

Fitzwilliams sependapat bahwa Harry bisa menggunakan memoar itu sebagai senjata untuk melawan kerajaan guna mendapatkan apa yang dia inginkan, meskipun apa yang Harry inginkan itu masih belum jelas.

"Keberadaannya hanyalah bentuk pengungkit yang berpotensi digunakannya untuk melawan keluarga kerajaan dalam apa pun yang akan datang,” kata Fitzwilliams kepada The Sun Online.

“Buku ini berpotensi menjadi dinamit. Tapi masalahnya, apa yang sebenarnya diinginkan Harry dari keluarga kerajaan selanjutnya? Juga apa yang Harry ingin kerajaan lakukan? Ia kini jadi liar. Ini sangat mengkhawatirkan, karena mereka benar-benar tidak dapat diprediksi. Segalanya mungkin terjadi,” imbuh Fitzwilliams.

Harry akan menyumbangkan seluruh hasil dari penjualan buku itu untuk kepentingan amal.

Pihak penerbit mengatakan bahwa buku itu merupakan otobiografi yang `jujur` dan `intim`.

Oleh karena itu, diperkirakan akan lebih banyak yang diungkapkan Harry dalam bukunya itu dibandingkan dengan apa yang telah dia dan istrinya Meghan ungkapkan dalam wawancara dengan Oprah pada awal Maret lalu.

Saat itu, untuk pertama kali Meghan membuat tudingan bahwa Keluarga Kerajaan Inggris melakukan rasisme.

Penulis biografi kerajaan, yakni Ingrid Seward mengatakan, sungguh suatu yang di luar dugaan bahwa Harry sampai bikin buku seperti itu.

Untuk penulisan memoarnya, Harry bekerjasama dengan pemenang Hadiah Pulitzer, yakni penulis JR Moehringer.

Moehringer sebelumnya telah menulis memoar untuk legenda tenis Andre Agassi dan Phil Knight --salah satu pendiri perusahaan sepatu Nike.

Draf pertama buku Harry itu disebut sudah hampir selesai, dan  kemungkinan publikasi akan dilakukan pada akhir 2022.

"Pangeran Harry akan berbagi, untuk pertama kalinya, kisah yang jelas tentang pengalaman, petualangan, kehilangan, dan pelajaran hidup yang telah membantu membentuknya menjadi seseorang seperti dia sekarang ini,” kata pihak penerbit Penguin Random Hous.(*)

Artikel Terkait Kerajaan Inggris

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved