Kapolresta Denpasar Sebut di Bawah Pimpinan Kapolda Putu Jayan, di Bali Tidak Ada Premanisme Lagi
Sebelumnya polisi telah memastikan bahwa kasus pembunuhan Gede Budiarsana terjadi karena masalah finance.
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Eviera Paramita Sandi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Isu bangkitnya ormas di Bali kembali menyeruak akibat kasus pembunuhan di Jalan Subur, Monang-Maning, Denpasar Barat pada Jumat 23 Juli 2021.
Namun Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menyatakan bahwa kejadian itu tidak ada kaitannya dengan pertikaian antar ormas.
"Mohon bantuan media juga untuk diluruskan, jadi kita sudah komitmen termasuk di bawah pimpinan Kapolda Pak Putu Jayan, bahwa di Bali tidak ada premanisme lagi. Jadi bahasa ormas yang selama ini identik dengan premanisme, ini tidak ada," tegasnya pada Sabtu 24 Juli 2021.
Baca juga: Satu Korban Penebasan di Jalan Subur Denpasar Selamat, Kini Sudah Pulang Dari RSUP Sanglah
Sebelumnya polisi telah memastikan bahwa kasus pembunuhan Gede Budiarsana terjadi karena masalah finance.
Yakini masalah kemacetan pembayaran kredit motor antara debitur dan kreditur.
"Jadi motifnya adalah kasus finance antara debitur dan kreditur. Dimana ada kemacetan dalam pembayaran angsuran. Kemudian oleh pihak finance menyuruh oknum-oknum tertentu untuk bisa membantu mereka menarik," ujar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, Sabtu 24 Juli 2021.
Polisi pun sudah menetapkan enam tersangka dari kasus ini.
Satu orang tersangka yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian bernama Wayan S.
Kemudian setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, ada lima orang yang datang dan menyerahkan diri karena terlibat peristiwa penganiayaan terhadap DH dan pembunuhan Gede Budiarsana.
"Jadi, puji Tuhan dari ke 6 tersangka, 5 menyerahkan diri jadi gentlemen mereka. Mereka dengan gentle menyerahkan diri dan siap mempertanggung jawabkan sesuai proses yang berlaku," tambah Jansen.
Sekitar Jalan Subur Dijaga
Setelah peristiwa pembunuhan yang terjadi di Jalan Subur kemarin, pihak kepolisian langsung mengamankan situasi di sekitar lokasi kejadian.
Puluhan personel yang diterjunkan datang membawa mobil patroli, mobil rantis dan puluhan sepeda motor patroli.
Menurut informasi di lapangan, pengamanan dilakukan petugas kepolisian setelah adanya informasi pesan berantai yang tersebar di masyarakat terkait adanya penyerangan sekelompok orang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihak kepolisian secara bergantian melakukan penjagaan di sekitar lokasi.