Berita Denpasar
Pembunuhan di Jalan Subur Denpasar, 5 Tersangka Menyerahkan Diri dan Siap Mempertanggungjawabkan
Polisi memastikan kasus pembunuhan yang merengut nyawa Gede Budiarsana (34) diperkarai masalah kemacetan pembayaran kredit motor
Penulis: Firizqi Irwan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
Lebih lanjut, Jansen menambahkan, jika ke enam pelaku kini tengah menjalani proses lebih lanjut, di mana dua dari enam pelaku berasal dari Bali.
"Pelaku-pelakunya sudah kita buktikan, sementara kita proses dari enam tersangka tersebut, dua orang dari Bali," tambahnya.
KRONOLOGI: Kasus Pembunuhan di Jalan Subur Denpasar, Korban Minta Tolong, Tapi Tak Ada yang Berani
Diduga karena permasalahan sepeda motor kredit macet, dua kelompok di Denpasar terlibat perkelahian hingga berakhir pembunuhan.
Menurut informasi sumber di TKP, korban diketahui bernama Gede Budiarsana (34) saat itu datang ke lokasi kelompok yang biasa menarik kredit macet atau debt collector.
Budi yang datang berdua saat itu menanyakan sepeda motor yang ditarik kelompok tersebut.
Namun situasi memanas dan sempat bersitegang hingga terjadi cekcok mulut.
Situasi memanas sehingga memicu kemarahan para anggota debt collector lainnya yang ada di sana.
Para kelompok yang biasa menarik kredit macet lalu balik menyerang korban dan temannya hingga terjadi kejar-kejaran.
Baca juga: Setelah Wayan S, Polisi Tetapkan 5 Tersangka Lainnya Kasus Pembunuhan di Jalan Subur Denpasar
Korban yang terdiri dari dua orang sedangkan kelompok dari pelaku sebanyak tujuh orang.
Mereka saling kejar-kejaran di Jalan Gunung Patuha VII ke Jalan Gunung Rinjani dan berakhir di Jalan Subur, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat, Kota Denpasar.
"Sempat ribut di rumah debt collector, lalu saling serang. Bercak darah terlihat di depan teras rumah kelompok (debt collector), bahkan di parkiran mobil Banjar Sangga Agung, Desa Tegal Harum,"
"Mereka lalu lari ke arah Jalan Gunung Rinjani dan berakhir di Jalan Subur. Korban kena tebas di bagian tangan, kepala dan leher belakang," ujar sumber Tribun Bali, Jumat 23 Juli 2021.
Lebih lanjut, korban yang tidak berdaya dan langsung terkapar di tengah Jalan Subur, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat akibat tebasan senjata tajam jenis parang.
Meskipun banyak warga di lokasi, tapi tidak ada satupun yang berani menolong korban yang sudah bersimbah darah pada tubuh hingga ke ruas jalan.