Berita Bali
Lahirkan Kidung dan Kekawin Tentang Pandemi dalam Lomba Sastra Saraswati Sewana
Dan yang paling menarik dari ajang ini, mampu melahirkan karya-karya kakawin dan kidung baru dengan tema 'Pamarisuddha Gering Agung'
Penulis: AA Seri Kusniarti | Editor: Wema Satya Dinata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Ajang kreasi Sastra Saraswati Sewana, ternyata membuktikan antusiasme masyarakat peminat sastra khususnya sastra Bali, untuk tetap kreatif berkarya di masa pandemi.
Dan yang paling menarik dari ajang ini, mampu melahirkan karya-karya kakawin dan kidung baru dengan tema 'Pamarisuddha Gering Agung'.
Hal itu disampaikan AA GN Ari Dwipayana, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, pada senin, 2 Agustus 2021, dalam rilisnya kepada Tribun Bali.
Lebih jauh, Ari Dwipayana mengatakan bahwa hingga batas akhir penyerahan lomba pada hari Minggu, 1 Agustus 2021. Tercatat ada 344 karya yang diterima oleh panitia.
Baca juga: Tingkatkan Imun di Masa Pandemi, Satgas Covid-19 Klungkung Rancang Lomba Stand Up Comedy
Karya-karya tersebut terdiri dari 172 karya puisi, 52 karya cerpen, 37 karya satua Bali, 51 karya geguritan, 17 karya kidung dan 15 karya kekawin.
“Pencapaian ini di luar ekspektasi kami, terutama untuk karya kekawin dan kidung. Awalnya, kami khawatir dengan minat masyarakat pada penciptaan karya sastra klasik. Hari ini kekhawatiran tersebut telah terjawab. Kami menyampaikan terimakasih, matur suksma kepada masyarakat yang telah mengikuti rangkaian acara ini," tegasnya.
Secara khusus ia juga menyampaikan apresiasi kepada para guru, para penyurat kakawin dan kidung, yang bersedia 'turun gunung'.
Ikut mencipta dan memberikan motivasi pada kalangan muda untuk mau mencoba dan tidak takut menulis kakawin atau kidung.
Menurut salah satu juri Sastra Bali Klasik dalam ajang kreasi sastra ini, Putu Eka Guna Yasa, ajang kreasi penciptaan sastra Bali Klasik, khususnya kakawin dan kidung, selama ini belum pernah dilakukan.
“Keberanian Yayasan Puri Kauhan Ubud untuk mengajak dan membangkitkan kreativitas para penulis kakawin dan kidung ini membuat kami sangat antusias dan tertantang. Ini langka, kesempatan yang sangat bagus.
Langkah pertama sudah diambil, semoga dalam penyelenggaraan berikutnya, penulis dan peminat kreasi sastra Bali Klasik ini akan semakin banyak," ungkapnya.
Tidak seperti ajang kreasi pada umumnya, acara ini didahului serangkaian workshop yang terbuka untuk umum dan gratis.
Menurutnya, workshop diselenggarakan untuk memberikan pengetahuan sekaligus memotivasi masyarakat agar semangat mencipta karya sastra Bali di masa pandemi.
Ajakan untuk tetap kreatif mencipta melalui workshop sastra Bali klasik, dan Sastra Bali modern ini, disambut sangat antusias.