Olimpiade Tokyo

Kisah Greysia/Apriyani Sebelum Sukses Raih Emas Olimpiade, Raket Kayu Buatan Ayah Jadi Saksi Bisu

Bersama kawan duetnya, Gresya Polii, Apriyani Rahayu tampil ganas melawan Chen/Jia Yi Fan dua set langsung dengan skor 21-19 dan 21-15.

AFP/ALEXANDER NEMENOV
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri pada upacara Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021 - Kisah Greysia/Apriyani Sebelum Sukses Raih Emas Olimpiade, Raket Kayu Buatan Ayah Jadi Saksi Bisu 

Ani kecil, mulai latihan di Gedung Sarana Kegiatan Bersama (SKB) Unaaha, Kabupaten Konawe, yang berjarak 9 kilometer dari rumahnya.

"Jadi dia lari dari rumah ke SKB, saya naik motor. Begitu juga kalau habis latihan, pulang dari SKB ke rumah begitu setiap sorenya, karena dia mau latihan sendiri," kata Ameruddin.

Pada 2005, Ani mulai ikut turnamen bulu tangkis tingkat kecamatan, setahun kemudian ikut ajang bulu tangkis junior tingkat Kabupaten Konawe.

Saat di kelas enam SD, prestasinya semakin cemerlang.

Ani sudah ikut Pekan Olahraga Daerah (Porda) Sultra di kota Raha, kabupaten Muna pada 2007 dan meraih juara II.

Ameruddin, sang ayah adalah pegawai di UPTD Dinas Pertanian Konawe.

Sementara Sitti Jauhar hanya ibu rumah tangga.

"Pelatih pertamanya perempuan, tapi tidak cocok dengan pola mainnya dia. Akhirnya pak Lukman, Wagub Sultra sekarang menunjuk almarhum Pak Safiuddin, orang Kendari, sebagai pelatih," ujarnya.

Hasil kerja kerasnya pun tidak sia-sia.

Di beberapa pertandingan tingkat provinsi, untuk kelas junior ia selalu gemilang.

Ameruddin menuturkan, ibu Ani adalah orang yang paling mendukung impian anaknya.

Sang ibu bahkan selalu mendampingi Ani bertanding, apalagi saat masih di level junior.

"Ibunya bahkan beberapa kali harus menggadai perhiasannya agar Ani bisa terus bermain," terangnya.

Demi terus mengasah kemampuannya menjadi pebulu tangkis profesional pada 3 September 2011, Akib Ras, salah seorang pegawai kantor perwakilan Konawe membawa Ani ke Jakarta bergabung di Klub PB Pelita Bakrie binaan legenda bulu tangkis, Icuk Sugiarto.

Ani nyaris ditolak, tapi dengan usaha Akib, Icuk akhirnya mau menerima.

Baca juga: HASIL Semifinal Sepakbola Olimpiade Tokyo 2021: Spanyol Vs Brasil di Final Usai Bungkam Jepang

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved