Berita Badung

Update: Bendesa Adat Pecatu Akui Terakhir Jumpai Monyet Putih 10 Tahun Lalu di Lokasi yang Sama

Kemunculan monyet putih atau lebih dikenal dalam pewayangan sebagai hanoman di sekitar Pura Selonding yang merupakan Pura Prasanak Ida Betara Luhur Ul

Penulis: Zaenal Nur Arifin | Editor: M. Firdian Sani
Tribun Bali/Zaenal Nur Arifin
Kera putih saat berada disekitar Pura Selonding Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung. 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin

TRIBUN BALI.COM, MANGUPURA - Kemunculan monyet putih atau lebih dikenal dalam pewayangan sebagai hanoman di sekitar Pura Selonding yang merupakan Pura Prasanak Ida Betara Luhur Uluwatu, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung viral di media sosial.

Dengan kemunculan monyet putih itu, pengempon Pura Luhur Uluwatu dan Bendesa Desa Adat Pecatu menggelar persembahyangan memohon keselamatan dan berharap ini merupakan pertanda baik agar perekonomian serta pariwisata Bali dapat pulih kembali.

Saat pengempon Pura Luhur Uluwatu dan Bendesa Adat Pecatu I Made Sumarta tiba di Pura Selonding wanara petak atau monyet putih itu tidak terlihat sama sekali, namun saat mereka membicarakan wanara petak tak lama muncul di sekitar area Pura.

Perilaku monyet putih selama pengempon dan Bendesa berada di area Pura Selonding terlihat berpindah-pindah bahkan sempat berada di atas gapura Pura.

Soal Munculnya Kera Putih di Pecatu, Berikut Tanggapan Jero Bayu Gendeng

Saat pengempon Pura Luhur Uluwatu dan Bendesa Adat Pecatu berada di dalam goa yang ada di area Pura Selonding untuk melakukan persembahyangan, monyet putih itu pun datang dan mengintip kami.

"Tadi kita lagi duduk-duduk dia datang, sampai kita sembahyang di goa tadi dia juga ngantar. Kami tetap mempunyai suatu keyakinan bahwa ini adalah pertanda baik. Mudah-mudahan apa yang kita harapkan bersama ini bisa terwujud dengan baik," ujar Pengempon Pura Luhur Uluwatu, IGN Jaka Pratidnya, Jumat 6 Agustus 2021.

Fenomena munculnya monyet putih disini pun sangat jarang dapat dijumpai, sekalipun sering melakukan persembahyangan di Pura Selonding hal tersebut pun diakui Bendesa Adat Pecatu I Made Sumarta.

"Saya sering kesini baik pada saat pujawali, pada saat tertentu kesini. Tapi baru dua kali saya ketemu wanara putih, pertama saat 10 atau 8 tahun lalu dan baru ini ketemu lagi. Hampir 8 atau 10 tahun lalu ketemunya hanya ini saja," ungkap Made Sumarta.

Mudah-mudahan ini pertanda bahwa ada sesuatu yang baik dengan munculnya kera putih ini.

Kera Putih Muncul di Pecatu, Pengempon Pura Luhur Uluwatu Yakini Merupakan Pertanda Baik

Apalagi sekarang di tengah pandemi Covid-19 harapan saya dan harapan kita bersama pandemi ini dapat segera berakhir yang sangat berdampak besar bagi kita semua.

"Mudah-mudahan dengan munculnya kera putih atau wanara petak ini akan memberikan pertanda sesuatu yang baru atau pertanda gering jagat ini segera sirna," harap Made Sumarta.

Pengempon Pura Luhur Uluwatu, IGN Jaka Pratidnya juga mengharapkan hal yang sama seperti Bendesa Adat Pecatu.

"Mohon kiranya dengan kemunculan wanara petak ini bisa menyelamatkan kita semua di dunia ini. Seperti disampaikan oleh pemangku tadi, kemunculan wanara petak sangat jarang sekali. Jarang sekali keluar nah mungkin ini ada pertanda dan kami memiliki pemikiran yang positif karena kemana lagi kami mengadu selain ke Tuhan Yang Maha Esa," tutur Jaka Pratidnya.

Lebih lanjut ia mengatakan dengan kemunculan wanara petak ini menganggap pertanda positif dan pertanda baik, karena dengan munculnya kera putih jagat raya landuh, kerta sehingga apa yang sekarang sedang terjadi cepat berakhir.

Pengiritan Biaya Pakan Kera Dilakukan Saat Pandemi di Alas Kedaton Tabanan, Beri Pakan Sekali Sehari

Dan kita semua dapat memulai kembali kehidupan normal seperti sebelum pandemi Covid-19, ekonomi pulih dan pariwisata Bali kembali bangkit. (*)

Ikuti berita terkini Tribun Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved