Berita Jembrana

Kasus Covid-19 Terus Meningkat, Jembrana Terapkan Isolasi Terpusat Berbasis Desa

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba pun menggelar kunjungan untuk pantauan kesiapan isolasi terpusat berbasis desa.

Penulis: I Made Ardhiangga Ismayana | Editor: Wema Satya Dinata
Tribun Bali/I Made Ardhiangga Ismayana
Bupati Jembrana melakukan pantauan ruang isolasi terpusat berbasis desa. 

TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Angka Covid-19 di Jembrana sendiri meningkat.

Apalagi, dengan adanya peningkatan kasus paparan virus, Masih cukup banyak warga yang menjalani isolasi mandiri.

 Atas hal ini, Satgas Penanganan Covid-19, pun membuat isolasi terpusat berbasis desa untuk mengurangi isolasi mandiri.

Alasannya ialah isolasi mandiri masih cukup rentan memaparkan virus ke keluarga isoman tersebut.

Baca juga: Ranperda RPJMD dan Penanggulangan Kemiskinan Disahkan Jadi Perda di Jembrana

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba pun menggelar kunjungan untuk pantauan kesiapan isolasi terpusat berbasis desa.

Lima Desa di Kecamatan Negara, yakni Desa Tegal Bandeng Timur, Desa Tegal Bandeng Barat, Desa Baluk, Desa Banyubiru dan Desa Berangbang. Kunjungan itu dilakukan pada Rabu 11 Agustus 2021.

Dari lima desa yang dipantau sebagian besar  menggunakan Penginapan pondok wisata diwilayah masing masing.

Hanya 1 desa yakni desa Berangbang Kecamatan Negara yang menggunakan ruang kelas sekolah dasar dan ruko (rumah toko) milik BUMDES  setempat.

Bupati Jembrana, I Nengah Tamba mengatakan, tempat isolasi terpusat itu tujuannya untuk membatasi penyebaran Virus Covid 19 bagi pasien terkonfirmasi.

Secara umum sudah siap difungsikan saat ini. Hanya saja ada yang masih harus ditambah beberapa kelengkapan, terutama ruang isoter yang memakai fasilitas  sekolah.

"Tujuan memang untuk membatasi penyebaran dari pada covid 19. Terakhir ini sepertinya memang lebih efektif dan memang dipakai untuk seluruh negeri mungkin ini, isolasi berbasis Desa," ucapnya.

Menurutnya, Isoter (isolasi terpusat) berbasis Desa Kelurahan ini sangat cocok, khususnya untuk kota-kota yang tidak mempunyai penempatan seperti hotel - hotel besar yang memiliki jumlah kamar yang banyak.

"Kami kira ini cocok untuk daerah yang tidak memiliki hotel dalam jumlah banyak. Yang penting kita berharap fasilitas isolasi ini layak dan mendukung kesembuhan pasien. Secara psikis, mereka yang diisolasi akan merasa tenang karena ditempatkan di Desa nya sendiri," jelasnya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Jembrana dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata menargetkan masing - masing desa ada 5 tempat Isoter yang berkapasitas rata-rata 10 orang.

Baca juga: Dalam Pembahasan Ranperda, Tim Pansus DPRD Jembrana Soroti Pemanfaatan Lahan di Gilimanuk

Hal ini dari data yang di Jembrana masing masing Desa paling banyak ada 10 orang yang harus jalani isolasi karena terkonfirmasi covid 19.

"Jadi, masing-masing Isoter ini rata-rata hampir 10 orang yang bisa tertampung, dan per desa kita harapkan ada 5 tempat Isoter .Hal ini akan sangat membantu kesembuhan sekaligus memutus penyebaran virus," katanya. (*)

Artikel lainnya di Berita Jembrana

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved