Wawancara Tokoh
Bincang dengan Menpora Zainudin Amali, Adopsi Aturan Olimpiade untuk PON Papua
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, akan mengadopsi aturan ketat Olimpiade Tokyo 2020
Pak Menteri punya keyakinan kuat penyelenggara bisa menerapkan SOP secara ketat?
Saya meyakini karena mereka tidak bekerja sendirian. Pihak TNI, Polri, Kementerian Kesehatan, BNPB, semua masuk ke sini. Ini bukan hanya tugas panitia saja.
Semua bergerak di pos masing-masing dan sadar betul bahwa ini menyelenggarakan event di tengah pandemi.
Atlet kita berhasil memeroleh lima medali (1 emas, 1 perak, dan 3 perunggu) di Olimpiade Tokyo 2020, apa yang bisa dipetik dari hasil ini?
Penyelenggaraan di tengah pandemi sangat berbeda saat kita menyiapkan atlet, baik ketika kualifikasi, maupun pertandingan.
Dari apa yang kita hasilkan memang ini hasil dari pembinaan kita selama ini.
Artinya kita masih bertumpu pada cabang olahraga tertentu.
Dari olimpiade ke olimpiade ini konsisten dari cabor bulutangkis dan angkat besi.
Ke depan kita tidak bisa lagi seperti itu, kita harus memperluas basis-basis prestasi.
Berawal dari arahan Bapak Presiden pada peringatan Hari Olahraga Nasional yang ke-37 kepada saya ditugaskan untuk mereview total ekosistem pembinaan olahraga.
Kita lahirkan sekarang grand design.
Dari situ kita menetapkan olimpiade sebagai sasaran utama.
Asian Games dan Sea Games sasaran antara saja.
Kita harus cari, mana cabang olahraga yang dipertandingkan di olimpiade dan memungkinkan ada potensi kita bisa berprestasi.
Kita mencari cabang yang mengandalkan akurasi dan teknik.
Baca juga: KONI Bali Temui Gubernur Bali, Janji Akan Bawa Pulang 30 Medali Emas PON Papua