Afghanistan

Jubir Taliban Suhail Shaheen Telepon Seorang Penyiar TV saat Siaran Langsung, Ini Isi Percakapannya

Juru bicara (jubir) Taliban tiba-tiba menelepon seorang penyiar berita BBC kelahiran Afghanistan ketika sedang siaran langsung, setelah kelompok itu b

DIMITAR DILKOFF/AFP](DIMITAR DILKOFF/AFP
Foto Juru bicara Taliban Suhail Shaheen. Seorang penyiar berita BBC kelahiran Afghanistan mendapat telpon mengejutkan dari juru bicara (jubir) Taliban ketika sedang siaran langsung, setelah kelompok itu berhasilkan menggulingkan pemerintahan Ashraf Ghani. 

TRIBUN-BALI.COM - Juru bicara (jubir) Taliban tiba-tiba menelepon seorang penyiar berita BBC kelahiran Afghanistan ketika sedang siaran langsung, setelah kelompok itu berhasilkan menggulingkan pemerintahan Ashraf Ghani.

Penyiar berita BBC, Yalda Hakim berusaha tenang ketika juru bicara Taliban Suhail Shaheen tiba-tiba menelpon handphone-nya.

Ia dalam sekejab mempersiapkan wawancara, menurut laporan The Sun.

Pengeras suara segera dipasang pada panggilan Shaheen.

Yalda Hakim memulai membuka percakapan tentang deklarasi kemenangan Taliban di Kabul, setelah 20 tahun kepemimpinannya digulingkan oleh pasukan pimpinan AS.

"Oke, kami telah dalam panggilan dengan juru bicara Taliban Suhail Shaheen di saluran ini. Pak Shaheen, dapatkah Anda mendengar saya?" kata jurnalis Australia tersebut memastikan.

Setelah mengkonfirmasi dapat mendengar suara Hakim, Shaheen mulai berbicara yang menjanjikan "kedamaian" di Afghanistan, negara yang dilanda perang itu.

Baca juga: Afghanistan Jatuh ke Tangan Taliban, Kemlu Berencana Evakuasi WNI dan Pejabat KBRI

"Seharusnya tidak ada kebingungan, kami memastikan warga Afghanistan di kota Kabul, bahwa properti mereka dan hidup mereka aman. Tidak akan ada balas dendam pada siapa pun. Kami adalah abdi masyarakat dan negara ini," ujar Shaheen, seperti yang dilansir dari The New York Post pada Senin 16 Agustus 2021.

"Kepemimpinan kami menginstruksikan pasukan kami untuk tetap berada di gerbang Kabul, bukan memasuki kota. Kami sedang menunggu pemindahan kekuasaan secara damai," imbuhnya.

Namun, pihaknya tidak akan meniadakan hukuman eksekusi publik dan amputasi untuk orang yang dianggapa bersalah.

"Saya tidak dapat mengatakana sekarang, itu tergantu hakim pengadilan dan hukum. Para hakim akan ditunjuk menurut hukum pemerintah masa depan," kata juru bicara itu.

“Tentu saja, kami menginginkan pemerintahan Islam,” ujar Shaheen dalam wawancara selama setengah jam, yang menegaskan Afghanistan akan kembali dalam hukum ekstrem.

Sementara itu, Shaheen mengatakan bahwa Taliban akan menghormati hak-hak perempuan dan mengizinkan mereka mengakses pendidikan.

Setelah wawancara dadakan itu berakhir, rekan-rekan Hakim memujinya karena bisa tetap tenang ketika dia mendapat telepon kejutan, dan wawancara penyelidikan seketika, menurut laporan Metro.

"Belum pernah menyaksikan sesuatu seperti yang terjadi di studio pagi ini, mengarahkan mikrofon tamu kami ke ponsel @BBCYaldaHakim langsung, saat juru bicara Taliban memanggil di tengah juggling wawancara langsung lainnya," kata manajer lantai TV, @swimmersjackson, di Twitter .

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved