Berita Denpasar
Kisah Sexy Dancer Bali Buka Warung Ayam Geprek, Julia Kini Raup Hampir Rp 7 Juta per Hari
Nasib dan kesuksesan seseorang memang tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Nasib dan kesuksesan seseorang memang tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti.
Begitulah gambaran untuk sosok Julia yakni seorang yang menggeluti profesi model juga sexy dancer.
Karena pekerjaan sebagai model juga sexy dancer tak bisa diandalkan terus, Julia memutar otak untuk tetap dapat bertahan hidup.
Salah satunya yakni membuka kedai nasi ayam geprek.
Baca juga: KISAH Ktut Tantri: Sosok Perempuan Amerika Pindah ke Bali, Berjuang Bersama Bung Tomo & Bung Karno
"Awalnya mulai dari iseng, praktik sampai tujuh kali terus bagiin ke teman-teman untuk mencoba. Teman-teman bilang rasanya cocok untuk dijual. Jadi saya memberanikan diri untuk jualan. Dan di awal jualan, rasanya takut apakah ada yang beli atau tidak," katanya ketika memulai kisahnya, Selasa 17 Agustus 2021.
Di awal berjualan ia hanya membawa ayam sebanyak 3 kilogram, dan membuka kedainya di Jalan Surabi, Denpasar, Bali, mulai pukul 11.00 Wita.
Hanya berselang satu jam yakni pada pukul 12.00 Wita, ayam geprek olahan Julia sudah habis terjual.
"Nambah lah beli ayam lagi 5 kg, jam 15.00 Wita sudah habis. Terus nambah lagi 5 kg. Jadi pertama buka terjual 13 kg. Hari kedua naik jadi 15 kg, ketiga 17 kg, sampai hari kelima 30 sampai 35 kg," papar wanita asal Gianyar tersebut.
Sukses membuka kedai geprek di Denpasar, kini dara kelahiran 11 Juli 1994 ini juga telah membuka cabang di kampung halamannya, yakni Bedulu, Gianyar.
Rencananya ia juga akan membuka kedai geprek di Mengwi juga di Klungkung.
Sementara untuk seharinya, ia bisa menghabiskan 8 kg cabai kecil, 10 kg cabai besar untuk bahan baku sambalnya.
Selain ayam geprek, Julia juga menjual kulit ayam krispi yang bisa habiskan 10 kg dalam sehari, juga ceker krispi yang hampir habiskan 7 kg setiap hari di dua cabang kedai gepreknya.
"Harga kulit dan ceker Rp 5 ribu per porsi, ayam Rp 8 ribu, pakai nasi Rp 10 ribu. Rata-rata sehari jualan dapat Rp 3 sampai juta kotornya di satu gerai saja (Sehingga di dua gerai hampir Rp 7 juta per hari, Red). Untuk resep memang buatan sendiri, karena kebetulan hobi masak. Dibantu juga sama temen dikasih tahu gimana caranya buat ayam agar krispi," ungkapnya.
Sambal yang dibuatnya pun tidak menggunakan MSG dan teknik memasaknya dengan cara digoreng.
Hingga Julia sudah mempekerjakan 9 karyawan untuk dua cabang gerai ayam gepreknya.