Berita Denpasar
Masker Garuda yang Dikenakan Cinta Laura Merupakan Adaptasi dari Lukisan Made Wiradana
Beberapa hari lalu warganet dihebohkan dengan unggahan salah satu Aktris Ibu kota, yakni Cinta Laura.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Karsiani Putri
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Beberapa hari lalu warganet dihebohkan dengan unggahan salah satu Aktris Ibu kota, yakni Cinta Laura.
Bukan sensasi, netizen kali ini tertuju pada masker bermotif garuda yang digunakan oleh Cinta.
Rupanya masker didominasi warna gelap dan berisikan gambar bendera merah putih itu cukup membuat nitizen terpukau.
Ternyata Cinta membeli masker tersebut di Kita Satu Bali.
Dan masker tersebut merupakan hasil konsep seniman Made Wiradana.
Ketika ditemui, Director Kita Satu Bali, Abdes Prestaka mengatakan setiap perayaan hari Kemerdekaan yang jatuh pada tanggal 17 Agustus, ia selalu ingin membuat suatu benda yang spesial atau limited edition.
Dan lahirlah masker garuda.
Permintaan akan masker Garuda ini sangat banyak sekali.
"Nantinya para seniman juga mendapat royalti dari penjualan masker ini. Permintaan masker ini banyak sekali. Masker garuda edisi kali ini sudah laku lebih dari dua puluh set. Selain itu banyak sekali artis-artis dan influencer yang sangat membantu, seperti Cinta Laura, Tamara, Indah Kalalo, mereka dengan senang hati membantu," katanya pada, Jumat 20 Agustus 2021.
Lebih lanjutnya, konsep pada masker tersebut sulit untuk diduplikat.
Dikarenakan harus menyertakan foto karya asli terlebih dahulu, dan juga mengolahnya dengan sedemikian rupa.
Seperti garuda karya Made Wiradana ini, sebenarnya pada lukisan tersebut tidak ada bendera merah putih.
Hanya saja pihak Kita Satu Bali yang mengolahnya kembali.
"Kami olah lagi, kami tambahkan Bendera merah putih dan kalimat proklamasi, jadi agar orang yang memakainya bisa bangga. Jadi ini yang kami sebut kolaborasi dengan senimannya. Kami juga berkomitmen bagaimana caranya agar harga masker ini tidak mahal," tambahnya.
Selain masker garuda, ia juga membuat masker dengan motif lukisan lainnya.
Harga masker paling murah dibanderol dengan harga Rp45 ribu sampai Rp50 ribu untuk satu maskernya.
Sementara untuk masker garuda edisi tahun 2021 dibanderol dengan harga Rp50 ribu.
Dari segi bahannya, ia menggunakan scuba, atau yang biasa disebut neo print spandex agar kualitas bagus dan nyaman digunakan.
"Untuk ukurannya kami ada tiga ukuran, S, Regular, dan XL, kami tidak ada ukuran L, karena lebarnya bisa diatur. Jadi dengan ini masyarakat yang menyukai karya seniman-seniman kami, jika tidak bisa membeli karyanya, bisa dengan menggunakan masker ini," paparnya.
Bahkan beberapa pelanggannya membeli masker tidak untuk dipakai, namun untuk dikoleksi.
Karena masker yang dibuat merupakan benar-benar berdaptasi dari karya seniman itu sendiri.
Ada beberapa tipe yang limited edition, yang memang sudah tidak diproduksi lagi.
Nantinya mereka akan selalu hadir dengan koleksi yang berbeda
"Ini juga tidak hanya di masker juga, tapi di art merch. Jadi ada baju, syal, tas, dan sejenisnya. Karena setelah kami diskusi dengan para seniman, mereka juga ingin memiliki art merch, tapi mereka tidak tahu produksinya dimana. Jadi apa yang kami buat ini, adalah bentuk pemikiran kami bahwa di situasi pandemi ini mungkin ada beberapa yang menyerah, tapi kami dari industri kreatif jadi tidak boleh ada kata menyerah. Kalau orang kreatif, jadi harus kreatif. Jadi kita harus bisa melihat peluang di situasi yang sulit," ungkapnya.
Dan dikarenakan penjualannya sudah merambah ke online, beberapa corporate juga pernah memesan barang di Kita Satu Bali.
Selain itu pihaknya juga melakukan pengiriman barang keluar negeri, yakni seperti Hongkong.
BACA JUGA: Kisah Sri Rintis 'Kripik Biru' yang Populer di Bali, Khas Berbahan Kepala dan Leher Ayam
"Karena yang buat unik dan tidak bisa disamakan itu adalah konsep kami. Bagaimana karya seni berupa lukisan, bisa masuk ke dalam masker. Mereka juga senang sekali karena lukisan ini mahal-mahal sekali, ada yang Rp60 juta, bahkan sampai Rp100 juta. Jadi karya-karya hebat mereka, yang bisa beli hanya orang-orang yang berduit, jadi konsep kami, bagaimana agar karya seni ini bisa dinikmati oleh semua orang, tidak hanya orang-orang yang punya uang," terangnya.
BACA JUGA: Laklak Merah Putih Warung Secret Aan, Menyirat Pesan Perjuangan di Situasi Krisis
Terdapat sekitar 35 seniman yang ikut proyek dalam Kita Satu Bali.
Seniman tersebut berasal dari Bali, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, dan Jakarta.
Dan sampai sekarang masih banyak yang ingin bergabung.
"Untuk seniman-seniman ini kami kurasi, berdasarkan sepak terjangnya, gaya lukisannya apakah cocok di merch, jadi semua aliran kami gunakan. Selain seri seniman, kami juga memiliki seri lainnya, yakni seri pattern. Itu kami sendiri yang mendesain, jadi kami ambil pola-pola batik, endek, dan ikon Bali. Ini juga laku keras," tutupnya. (*)