Berita Bali

Viral Kritik Pemerintah lewat Mural, Sosiolog Unud Beri Pandangan terhadap Fenomena Ini

Jagat maya dihebohkan dengan kemunculan sejumlah mural di beberapa titik wilayah, yang dinilai sarat akan kritikan terhadap pemerintahan di tengah PPK

Tribun Bali/Adrian Amurwonegoro
Sosiolog Universitas Udayana Bali, Wahyu Budi Nugroho 

"Untuk alasan terakhir ini, bisa jadi pembuat mural telah menilai dan menimbang jika kritiknya akan sulit dimuat di media massa. Sedangkan jika itu disampaikan di media sosial, ia berpikir jika konten kritiknya akan mudah hilang karena disalahpahami dan dilaporkan oleh pihak-pihak tertentu, terlebih kekhawatiran jika diserang para buzzer politik hingga meretas data pribadi," paparnya 

Oleh karenanya, mereka menilai jika mengomunikasikan kritik melalui mural dinilai lebih aman dan efektif. 

Di samping soal keamanan data pribadi, mural cenderung sulit dihapus, atau setidaknya butuh waktu untuk menghapusnya, dan karena itu terletak di ruang publik, maka itu telah menjadi milik publik dan telah diabadikan (didokumentasikan) oleh publik. 

"Lantas Apa implikasinya ? Mural tersebut dapat muncul lagi sewaktu-waktu lewat media yang berbeda, dalam bentuk poster, kaos, mug,  dan lain-lain misalnya," bebernya. (*)

Berita lainnya di Berita Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved